Berita HSS
Curah Hujan Tinggi, Bamboo Rafting di Loksado Justru Tambah Diminati, Ini Alasannya
Tingkat kunjungan wisatawan justru dilaporkan lebih meningkat, terutama untuk berwisata bamboo rafting dan air terjun Haratai dan wisata air panas Tan
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Cuaca tak bersahabat sepanjang Januari 2020, dimana hujan deras sering mengguyur ternyata tak menyurutkan wisatawan untuk berkunjung dan berwisata ke kawasan wisata Alam Loksado, di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Tingkat kunjungan wisatawan justru dilaporkan lebih meningkat, terutama untuk berwisata bamboo rafting dan air terjun Haratai dan wisata air panas Tanuhi.
“Sejak pergantian tahun lalu, wisatawan malah terus berdatangan. Terutama dari Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Banjarmasin. Mereka datang untuk bamboo rafting di musim hujan. Alasannya karena saat kondisi air dalam, justru arus derasnya lebih menantang untuk dinikmati,”ungkap Abdurrahim Suryanegara, Ketua Umum Komunitas Muda Sadar Wisata Pesona Meratus, kepada banjaramasinpost.co.id, Minggu (12/1/2020).
Tak hanya bamboo rafting yang saat ini diminati wisatawan. Tapi juga air terjun Haratai, yang menurut wisatawan justru terlihat lebih indah dan lebih menarik dikunjungi saat musim air dalam.
• DPRD Kabupaten Tapin Kalsel Minta Tunjangan Perumahan dan Transportasi Dinaikkan, Begini Alasannya
• Begini Manfaat Kunker Dewan Kalsel ke Finlandia Menurut Kadishut Kalsel
• Kata dr Boyke Soal Kasus Reynhard Sinaga, Setuju Tak Dipenjara Jika Terbukti Alami Kondisi Ini?
• Penampakan Kamar Nisya Ahmad di Rumah Raffi Ahmad & Nagita Slavina, Kondisi Tempat Tidur Disorot
Meski demikian, pengujung maupun para joki rafting serta pemandu wisata tetap waspada atas kemungkinan terjadi bencana. Seperti diingatkan Badan Penanggulangan Bencana dan Kesbangpol HSS.
Saat ini, HSS siara darurat Banjir, dan tanah longsor khususnya di kawasan pegunungan Meratus.
“Insya Allah masyarakat di sini sudah tahu apa yang harus dilakukan. Termasuk pengojek ke Haratai dan joki rakit bambu, mereka sudah terlatih menaklukkan air sungai Amandit yang ektrem sekalipun,”ungkap Ahim.
Sementara, warga lainnya, Roby darai Desa Loksado memastikan kondisi sungai Amandit saat ini masih aman untuk rafting.
“Memang ada kenaikan debit, tapi para joki rafting sudah berpengalaman. Jika airnya terlalu tinggi, mereka juga tak berani memaksakan melayani permintaan rafting wisatawan. Sekarang lagi rame-ramenya wisatawan yang rafting dan ke air terjun, karena kondisi air saat ini waktu terbaik bagi yang suka tantangan arus deras,”ungkap Roby.
Meski demkian, jelas Roby para Joki tetap memperhatikan peringatan BPBD. Apalagi, d sungai Loksado sudah dipasangai alat deteksi atau peringatan dini, batas aman ketinggian air.
Sementara, Kades Kamawakan, Ardiani menyatakan, sejak tahun baru lalu, dia sering mendampingi wisatwan yang hendak ke air terjun Haratai, menggunakan jasa ojek. Air terjun Haratai hanya bisa diakses dengan kendaraan roa dua, karena masih berupa jalan setapak yang penuh tanjakan.
“Wisatasan menyukai air terjun di musim hujan karena airnya lebih deras dan lebih indah,”ungkap Ardiani.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada penutupan objek wisata air di Loksado karena alasan musim hujan. “Biasanya yang para joki waspada justru antara April dan Mei. Karena di bulan itu bisa saja terjadi banjir bandang,”katanya.
Disebutkan, sesuai standar keamanan, wisatawan yang naik rakit bambu diwajibkan memakai baju pelampung dan helm, karena arus saat ini cukup deras, dan bebatuan yang biasanya terlihat, tak terlihat.
Mengenai peringatan potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor, Kepala BPBD dan Kesbangpol HSS, Efran yang dihubungi, mengatakan telah menyampaikan imbauan ke masyarakat Loksado, khususnya mereka yang mengelola wisata bambu rafting, air terjun Haratai mauapun wisata air lainnya.
• Jembatan Ambruk di Babayau, Kadis PUPR Balangan Kalsel Sarankan Perkuat Angkur
• Respon Negatif Anak Ashanty, Azriel soal Aurel Hermansyah Nikah Saat Kedekatan dengan Atta Menyeruak
• Warga Terpaksa Melintasi Jembatan Miring yang Ada di Kabupaten Balangan Kalsel Ini