Kalselpedia
Kalselpedia: BRC, Sebelum Dilepasliarkan, Primata Maskot Kalsel Ditempatkan di Sini
Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) yaitu lembaga konservasi yang khusus untuk melindungi dan melestarikan bekantan dan satwa liar lainnya yang
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) yaitu lembaga konservasi yang khusus untuk melindungi dan melestarikan bekantan dan satwa liar lainnya yang dilindungi.
SBI berada di bawah pembinaan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan melalui BKSD Kalimantan Selatan.
Menurut Ketua SBI Kalsel, Amalia Rezeky, pihaknya fokus perlindungan dan pelestarian bekantan karena hewan prima endimik Kalimantan ini populasinya mengalami penurunan yang sangat drastis dan habitatnya sudah banyak yang rusak.
Selain itu, Bekantan merupakan spesies kunci yang menjaga kesimbangam lahan basah.
• Kalselpedia: Profil Intan TV Martapura
• Kalselpedia : Wajah Baru GOR Hasanuddin HM di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan
• Kalselpedia: Sekilas Sejarah Dibangunnya Masjid Su’ada, Tertua di HSS
SBI memiliki dua areal kerja, salah satunya Bekantan Rescue Center Jalan Sultan Adam Kompleks Pondok Kelapa II - Banjarmasin.
Bekantan Rescue Center merupakan pusat rehabilitasi bekantan setelah kegiatan-kegiatan rescue sebelum pelepasliaran.
Saat ini ada beberapa Bekatan masih dalam tahap rehabilitasi, seperti Mimin, Dara Merry dan lain-lainnya.
Areal kerja SBI lainnya, yakni stasiun riset bekantan yang terletak di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Menurut Amalia, selain kegiatan sosialisasi dan edukasi pelestarian bekantan dan satwa liar lainnya juga ada kegiatan sekolah konservasi.
"Kami juga membuka kesempatan kepada mahasiswa yang melakukan magang atau menjadi volunteer," paparnya.
Ada lagi program restorasi mangrove.
Kegiatan ini sangat penting, karena mustahil bisa menyelamatkan bekantan bila makanannya tidak ada.
Sudah ribuan penanaman pohon mangrove.
Terakhir adalah pengembangan ekowisata.
"Pengembangan ekowisata bekantan ini kita kembangkan sejak tahun 2016 yang secara resmi dibukan oleh bapak Wali Kota Banjarmasin," paparnya.
Kegiatan pengembangan ekowisata berkaitan ini menekankan pengembangan perekonomian pariwisata berkelanjutan untuk mendukung program pariwisata.
Pengembangan ekowisata bekantan ini tidak hanya mengedepankan kegiatan wisata tetapi menekankan pada prinsip-prinsip konservasi dan juga prinsip-prinsip demokrasi.
(Banjarmasin post.co.id/Syaiful Anwar)
