Kisah Pohon Kurma di Banjarbaru
Belum Ada Penelitian Resmi, Ini Kata Dosen Pertanian ULM Soal Pohon Kurma di Cempaka
Menurut Dosen pertanian ULM, Untung Santoso, mengembangkan kurma agak sulit.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Menurut Dosen pertanian ULM, Untung Santoso, mengembangkan kurma agak sulit.
Belum ada penelitian resmi di lokal Kalsel.
"Namun menurut saya itu bisa berbuah untung-untungan saja Dalam varietas kurma harus ada jantan dan betina. Namun memang bisa jika kebetulan rezekinya, atau dekat dengan sumbernya atau berumah dua," kata dia.
• Pohon Kurma Ini Jadi Pembicaraan Warga Banjarbaru, Cuma Sebatang & Sekarang Sudah Berbuah
• Berawal dari Kurma yang Tumbuh Liar di Samping Rumah TUan Guru Fajrani
• Dipindah ke Areal yang Lapang, Kurma Tumbuh dan Berbuah TAnpa Perawatan Khusus
• Begini Rasa Kurma Muda di Kampung Hanyar yang Sempat Dicicipi Iqro
• Buah Kurma Pertama Lumayan Banyak, Namun Rontok karena Cuaca Panas
Menanam Kurma sejatinya sama seperti salak, dan sejenisnya, masing-masing pohon ada satu kelamin, untuk berbuah dikawinkan.
"Namun sudah ada pengembangan bibit unggul. Biasanya kurma varitasnya yang bisa tumbuh dan buah dengan satu jenis itu varitas KL-1 dimana salah satu varietas kurma yang adaptif di negara tropis. Beberapa pekebun kurma di Thailand mengembangkan varietas itu secara komersial untuk menghasilkan buah kurma segar," urainya.
(banjarmasinpost.co.id/lis)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/awalnya-kurma-itu-tumbuh-liar-dari-biji-di-samping-rumah-tuan-guru.jpg)