Wabah Virus Corona
Jeritan Hati Mahasiswa RI di Kota Mati Wuhan: Kita Tak Butuh Apa-apa, Cuma Ingin Segera Pulang
Jaritan Hati Mahasiswa RI di Kota Mati Wuhan: Kita Tak Butuh Apa-apa, Cuma Ingin Segera Pulang.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BEKASI - Jaritan Hati Mahasiswa RI di Kota Mati Wuhan: Kita Tak Butuh Apa-apa, Cuma Ingin Segera Pulang.
Husnia (23), merupakan mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) asal Bekasi yang hingga kini masih terjebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Dia bersama sembilan teman satu kampusnya sudah enam bulan berada di Kota Wuhan untuk mempelajari ilmu Sastra Mandarin.
Rencananya, dia dijadwalkan balik ke Tanah Air pada 2 Februari 2020. Namun, wabah virus Corona yang merebak sejak beberapa pekan terakhir, membuat jadwal kepulangannya batal.
• Fitnah Pesugihan Dipakai Ruben Onsu di Restorannya, Jordi Onsu Bela Ayah Betrand Peto Seperti Ini
• Nikita Mirzani Dijemput Paksa Polisi Pukul 00.15 WIB, Sempat Tak Mau Keluar Mobil Selama 30 Menit
• Liverpool Begitu Menyesal Tak Jadi Gaet Cristiano Ronaldo, Man United Berani Bayar 3 Kali Lipat
• Virus Corona Masih Mewabah, Kejuaraan Asia 2020 di Wuhan Kemungkinan Tetap Digelar, Ini Jadwalnya
Hingga saat ini, Husnia dan teman-teman belum mendapat kepastian kapan bakal dievakuasi dari Kota Wuhan.
Otoritas China sejak delapan hari lalu menutup akses masuk dan keluar Kota Wuhan agar menekan penyebaran virus mematikan tersebut.
Keluarga Husnia tinggal di Desa Kalijaya, RT02/RW 06, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
TribunJakarta.com menyambangi kediamannya dan berkesempatan menghubungi Husnia melalui sambungan telepon.
Mahasiswi semester akhir Unesa ini mengatakan, kondisinya saat ini masih baik-baik saja.
Hanya saja, Kota Wuhan tak ubahnya seperti kota mati sejak diberlakukannya 'lock down' atau isolasi oleh pemerintah setempat.
"Kalau kesulitan hal-hal sulit enggak sih, Alhamdulillah masih ada toko buka. Kita di sini bersama-sama saling menguatkan, insya Allah tidak ada kesulitan," kata Husnia.

Wanita yang sempat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur ini mengaku, hanya bisa menunggu dievakuasi.
Kabar simpang siur terkait upaya evakuasi yang hendak dilakukan KBRI setempat kerap beradar, tapi tak kunjung ada kepastian.
"Kalau kabar simpang siur banyak sekali, tapi kami masih tetap menunggu. Kami diminta sabar untuk menunggu hasilnya dan selalu berharap," ungkapnya.
Perwakilan KBRI, kata dia, sudah mengunjungi asrama tempat ia dan teman-temannya tinggal di Kota Wuhan.