BPost Cetak
Tiba di Balangan Kalsel, Mahasiswa Perguruan Tinggi di China Ini Langsung Jalani Tes Medis
M Arif Fadillah dan Fitriani pulang ke Tanah Air karena mendengar adanya virus berbahaya corona menyebar di Kota Wuhan Provinsi Hubei
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Dua mahasiswa perguruan tinggi di Cina, yang berasal dari Kabupaten Balangan, telah tiba di rumah.
M Arif Fadillah dan Fitriani pulang ke Tanah Air karena mendengar adanya virus berbahaya corona menyebar di Kota Wuhan Provinsi Hubei. Apalagi mereka tengah libur musim dingin.
Memang keduanya tinggal di Provinsi Jiangsu. Kendati berbeda provinsi dengan Wuhan, kekhawatiran terjadi pada mereka.
“Saat ini kami memang sedang libur kuliah. Tapi awalnya memang tidak ada rencana pulang. Hanya karena penyebaran virus corona, jadinya pulang,” ucap Fitriani saat ditemui BPost di rumahnya, Senin (3/2/2020).
• 100 Komputer Ludes Terbakar, UNBK MAN 1 HST Terancam
• Video Dinsos Banjarmasin pasang Ptiker Penerima Bantuan Sosial
• Nyinyiran Nikita Mirzani ke Musuh-musuhnya Pasca Bebas soal KDRT ke Dipo Latief, Nyai Bilang Ini
• Penampakan Kuburan Lina, Mantan Istri Sule Kini, Ulah Feni Rose di Makam Ibu Rizky Febian Ditegur!
Ketika pulang pada 28 Januari 2020, Fitriani dan lima temannya yang juga dari Kalsel harus melewati pemeriksaan suhu tubuh saat memasuki bandara di Cina. Mereka tiba Indonesia keesokan harinya.
Setibanya di Balangan, Fitriani dan Arif diminta Dinas Pendidikan Balangan untuk kembali melakukan tes medis. Hal itu karena perkuliahan mereka merupakan beasiswa dari pemkab.
Fitriani mengaku berterima kasih kepada disdik atas bantuannya terutama untuk biaya transportasi kembali ke kampung halaman.
Saat ini ada empat mahasiswa dari Balangan di Cina yang belum sampai ke kampung halaman. Disdik Balangan masih melakukan koordinasi dan menunggu laporan.
“Kami masih menunggu dan mengikuti prosedur,” ucap Sekretaris Disdikbud Balangan, Abdul Basid.
Sementara itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Baritokuala terus berkoordinasi dengan jajarannya terutama puskesmas mengantisipasi penyebaran virus corona.
“Melaui perpanjangan tangan dinas kesehatan, yakni puskemas, kami siap melakukan rujukan jika ada pekerja asing yang dicurigai mengidap corona,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Batola, Dwikorawati, Senin (3/2).
Berdasarkan hasil koordinasi, saat ini ada sekitar 24 tenaga kerja asing yang bekerja di beberapa perusahaan di Batola. Sebagian besar dari Cina.
Mereka bekerja di perusahaan arang briket, kayu lapis dan perkebunan sawit di Kecamatan Alalak, Marabahan, Cerbon hingga Wanaraya.
Dwikorawati pun mengatakan kepala dinas, dr Azizah Sri Widari, telah meminta puskemas meningkatkan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan pentingnya makanan bergizi. Masyarakat juga diminta mengenakan masker bila berada di kerumunan atau sedang sakit.
Dwikorawati mengatakan pihaknya memantau dua warga Kecamatan Marabahan dan satu warga Kecamatan Wanaraya yang sedang menjalani kuliah di Cina.
