BPost Cetak

Tiba di Balangan Kalsel, Mahasiswa Perguruan Tinggi di China Ini Langsung Jalani Tes Medis

M Arif Fadillah dan Fitriani pulang ke Tanah Air karena mendengar adanya virus berbahaya corona menyebar di Kota Wuhan Provinsi Hubei

Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti
Mahasiswa dari China, M Arif Fadillah dan Fitriani yang baru saja tiba di Balangan dan bertemu dengan Sekretaris Disdik Balangan, Abdul Basid 

Dua di antara mereka saat ini berada di Batola. Sedangkan satunya masih di Cina.

Jumlah korban tewas akibat corona terus bertambah. Jumlah korban yang meninggal di wilayah Cina daratan bahkan sudah melampaui jumlah korban jiwa akibat wabah sindrom pernapasan akut berat (SARS) pada 2003.

Hingga Senin (3/2), data Komisi Kesehatan Nasional Cina memperlihatkan sudah 361 orang tewas akibat corona di daratan utama Cina.

Sementara satu korban lainnya meninggal di Filipina. Dengan demikian total sudah 362 orang yang meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan Provinsi Hubei ini.

Sedang SARS, yang menginfeksi 5.327 orang di daratan utama Cina, menewaskan 349 orang.

Pemerintah Cina telah mengambil beberapa langkah. Di antaranya mengisolasi Wuhan dan membangun rumah sakit yang dikebut hanya sekitar 10 hari.

People’s Liberation Army (PLA) atau Tentara Pembebasan Rakyat telah mengirim 1.400 dokter dan perawat militer ke Wuhan atas perintah langsung Presiden Cina Xi Jinping.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Senin (3/2/2020) dini hari, tiga sekolah di Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengalami kebakaran. BPost Edisi Senin (4/2/2020).
Pada waktu yang hampir bersamaan, Senin (3/2/2020) dini hari, tiga sekolah di Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengalami kebakaran. BPost Edisi Senin (4/2/2020). (BPost Cetak)

Rumah sakit yang diberi nama Huoshenshan itu sudah beroperasi dan menerima pasien pertamanya, Senin.

Rumah Sakit Huoshenshan (Fire God Mountain) mulai dibangun pada 23 Januari lalu dan diserahterimakan pada Minggu (2/2/2020).

Menurut kantor berita Cina, Xinhua, rumah sakit ini dibangun oleh 7.000 kru, tukang ledeng, ahli listrik dan sejumlah ahli lainnya.

Rumah sakit darurat ini dibangun meniru desain rumah sakit Xiaotangshan yang dibangun di pinggiran Beijing saat wabah SARS.

Saat itu otoritas Beijing membangun RS Xiaotangshan hanya dalam waktu seminggu, yang menjadi rekor tercepat dalam sejarah konstruksi.

Bakarung, Sentra Pedagang Buah Lokal di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan

Sering Terendam Air, Kantor Polsek Berangas Barito Kuala Pindah ke Lokasi Ini

Pertemuan Teddy Pardiyana & Rizky Febian Disinggung Pengacara, Terkait Harta Warisan Lina Eks Sule

Rumah Sakit Huoshenshan didirikan di atas lahan seluas 34 ribu meter persegi di pinggir Danau Caidian Zhiyin, Wuhan.

Rumah sakit ini dibangun menggunakan bahan jadi atau prefabricated material. Jadi, panel-panel dinding, jendela, hingga atap sudah dibuat sebelumnya dan tinggal dirakit oleh para pekerja.

Rakitan ini yang akhirnya menjadi satu kesatuan bagian bangunan yang menyerupai kontainer medis. (tribun network/xinhua/cnn/dod)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Akhir Bahagia

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved