Kampung Bunga Bumi Barakat
Legenda Nini Randa, Puteri Kerajaan yang Terusir Melingkupi Budidaya Bunga di Bumi Barakat
Rangkaian kembang yang cukup ternama di Kalimantan Selatan (Kalsel) yakni Kambang Barenteng.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Persisnya yakni di sekitar Masjid Raya Sabilal Muhtadin di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.
Tetuha pengrajin kambang barenteng di Bincau, Anang Sarpini, menuturkan Nini Randa berjualan kembang di sekitar lokasi masjid raya tersebut.
"Rangkaian bunga yang ia bikin disukai para bangsawan dan laris manis," sebutnya, beberapa waktu lalu.
Tersebab begitu disukai kaum bangsawan, rangkaian bunga itu pun kemudian kerap dipakai dalam berbagai upacara.
Selanjutnya hal itu menjadi sebuah budaya yang lantas ditiru oleh rakyat hingga sekarang.
Sementara itu, Nini Randa yang hidup di hutan akhirnya berkeluarga dan memiliki keturunan.
Dalam perjalanan usia yang makin senja, ia kemudian mengajarkan ilmunya merangkai kembang kepada para keturunannya.
"Hingga sekarang pun para pengrajin kambang barenteng yang ada di Banjar ini diyakini adalah para keturunan Nini Randa yang tetap melestarikan kebudayaan khas Banjar tersebut," sebut Anang.
Meski terbuang dari lingkungan kerajaan, Nini Randa mampu hidup mandiri hingga akhirnya menikah dan memiliki keturunan.
Ia hidup bahagia hingga masa tua.
Waktu terus berdetak dan kemudian tiba waktu Nini Randa menghadap Illahi Robbi.
Pascawafatnya, ada sepenggal cerita mistis yang berkembang di sentra perajin kambang barenteng di Desa Bincau, Kecamatan Martapura.
Penuturan tetuha pengrajin kembang barenteng Bincau, Anang Sarpini, pada waktu-waktu tertentu arwah Nini Randa menampakan diri.
Ada tanda khusus yang menjadi penanda kehadiran puteri kerajaan itu.
Biasanya orang yang mencium wangi bunga saat waktu magrib, maka ia akan didatangi arwah Nini Randa.
