Ekonomi dan Bisnis
Aksi Profit Taking Berlanjut di Tengah Wabah Corona, Analis Rekomendasikan Saham Sektor Ini
Di tengah kekhawatiran wabah virus corona yang masih berlanjut, investor cenderung melakukan profit taking.
Penulis: Mariana | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Di tengah kekhawatiran wabah virus corona yang masih berlanjut, investor cenderung melakukan profit taking.
Senior Equity Brokerage MNC Sekuritas Banjarmasin, Herry Wachiedin menjelaskan, aksi profit tersebut terjadi karena saat ini jumlah korban tewas akibat virus corona semakin bertambah.
"Per 20 Februari ada 115 orang tewas sehingga jumlah total korban tewas di Propinsi Hubei saja menjadi 2,144 orang serta terdapat 411 kasus baru yang terindikasi terkena Virus Corona menjadikan jumlah total yang terindikasi terkena Virus Corona sebanyak 74,945 orang. Sehingga hal mendorong IHSG terdampak aksi profit taking," jelasnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Kendati demikian, pihaknya tetap merekomendasikan sejumlah saham dari sektor yang cukup aman. Di antaranya sektor logam emas, perbankan, pakan ternak ayam, konsumer, konstruksi, properti dan otomotif.
• Misteri Pria Berhoddie Saat Kebakaran MAN 1 HST, Eddy Mengira Relawan
• Dari Video Tiktok Viral Ada Penampakan Mesum, Dua Remaja Banjarbaru Diduga Mucikari Diamankan
• Selepas Anji Manji & Roger Danuarta, Sheila Marcia Kini Menikahi Dimas Akira, Ini Sosok sang Suami
• Sentilan Feni Rose Lihat Penampilan Syahrini di Tahlilan Ashraf Sinclair, Istri Reino Bikin Salfok
Aksi ambil untung tersebut membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tutup ke zona merah pada perdagangan hari Jumat (21/2/2020). IHSG bergerak ke level 5.882 atau melemah 1,01 persen sekitar 61 poin setelah dalam dua hari terakhir menguat.
Penyumbang melemahnya IHSG di sektor industri dasar dan perkebunan yang masing-masing turun 22 poin atau 2,52 persen dan 18 poin 1,43 persen menjadi penekan bagi pergerakan indeks hari ini.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika diperdagangkan melemah tipis 10 poin atau 0,07 persen pada level Rp 13.760.
• VIDEO : Begini Cara Pemko Banjarbaru Terapkan Transaksi Non Tunai Secara Penuh
Sementara itu, nilai transaksi Rp 5,87 triliun. Volume perdagangan sebanyak 58,85 juta lot saham. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp 343,85 miliar di pasar reguler. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
