Petaka Susur Sungai SMPN 1 Turi
Siswa ini Mendengar Teriakan Minta Tolong Teman-temannya dan Melihat Mereka Terseret Arus
Siswa ini Mendengar Teriakan Minta Tolong Teman-temannya dan Melihat Mereka Terseret Arus
BANJARMASINPOST.CO.ID, SLEMAN - Penyintas lain, Salma Kusuma Haryani, sempat berjuang di antara tubir maut.
Saat itu dia berada di tengah barisan peserta susur sungai.
Setelah berjalan sekitar 30 menit, tiba-tiba ada banjir besar datang dari utara.
Tak banyak yang bisa diperbuat siswi kelas 7 ini karena air datang dengan cepatnya.
“Sempat mau menyelamatkan diri tapi enggak bisa,” kata Salma mengisahkan kepada reporter Tribun Jogja, semalam.
• Diselamatkan Tangan Luka, Zidan Menepi Sebelum Arus Datang Menerjang dan Menggulung Peserta Lain
• Tak Ada Resepsi Pernikahan Sheila Marcia & Dimas Akira, Ini Alasan Mantan Roger Danuarta
• Kelakuan Sang Ibu Jadi Pemicu Siswi SMA Dihamili Adik Kandungnya yang Masih SD, Sedih dan Menyesal!
“Terseret air saya. Mau pegangan batu juga enggak bisa-bisa. Akhirnya bisa pegang tangan kakak DP (dewan penggalang). Sempat minum banyak air juga,” katanya.
Begitu pula yang dirasakan Muhammad Wahid Reihan Saputra.
Kondisi mengibakan dirasakan saat dia mendengar teriakan permintaan tolong dari teman-temannya.
Dia pun terseret arus banjir tersebut.
“Saya sempat lihat teman-teman yang terseret air itu,” ucap warga Sukodono, Donokerto, Turi ini lirih.
Syahdan, mereka yang bisa diangkat dari air dan dalam kondisi sadar langsung dibawa ke tempat yang lebih tinggi.
Salma dan beberapa rekan lainnya menderita luka-luka lecet di beberapa bagian tubuh, terutama di kaki.
Namun, dia harus kehilangan sejumlah temannya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bpost-edisi-cetak-sabtu-22220201.jpg)