Ditangan Pria HSU Ini, Eceng Gondok Bisa Disulap Jadi Kursi Tamu Eksotik Berharga Jutaan

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI-Produk kerajinan tangan yang dihasilkan Galeri Kembang Ilung di Desa Banyu Hirang, kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten HSU, ternyata tak hanya berupa barang berukuran kecil.

Tetapi melalui kreativitas, Galeri Kembang Ilung milik Sopianor ini juga membuat produk berukuran besar, yakni mebel berupa satu set kursi tamu lengkap dengan mejanya.

Menariknya bahan utama yang digunakan adalah eceng gondok yang sebelumnya menjalani proses penganyaman.

Harga jualnya cukup mahal, karena pernah laku dijual Rp. 12.500.000, saat pameran di Jakarta

• Dua WNI Positif Terinfeksi Virus Corona, Ini 3 Tips Sederhana Cegah Penyebaran Covid-19 Versi WHO

• Meletus Semburkan Abu Vulkanik 6 Kilometer, Begini Kesaksikan Warga Lereng Merapi

• Akhirnya Kondisi Asli Rumah Tangga Laudya Cynthia Bella & Engku Emran Diungkap sang Ayah

• Luna Maya Kenalkan Suaminya Ke Herjunot Ali, Lakukan Hal Ini ke Melaney Ricardo CS, Siapa Ya?

"Kalau mebel yang berbahan eceng gondok dan ada juga bahan eceng gondok.campur rotan," kata Sopianor.

Harga dari membel itu sendiri dijual dengan kisaran dari Rp. 4,5 juta sampai dengan Rp 7,5 juta. Terdiri dari 1 kursi panjang, 3 kursi kecil dan 1 meja.

Tingginya harga jual dari mebel tersebut menurut Sopianor salah satu faktornya karena melihat dari sisi keunikannya.

Terkait proses pembuatan, Sopianor mengatakan, sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.

Ini karena di tempat mereka sudah ada pembagian tugas yang jelas, seperti yang mengepang eceng gondoknya berbeda dengan orang yang membuat rangka dan juga yang merakit.

• Pergoki Nikita Mirzani & Wijin Lakukan Ini, Gisella Anastasia Murka, Eks Gading Semprot Sohib Billy

• Dua Warga Indonesia Terinfeksi Virus Corona, Ini 5 Fakta Hadapi Covid-19

• Berhias Batu Akik dan Anyaman yang Rumit, Tas Eceng Gondok Buatan Sopianor Tembus Hampir Rp 1 Juta

"Mungkin dua minggu sudah bisa selesai," katanya.

Tetapi karena di tempatnya juga banyak melayani pemesanan produk lain sedangkan tenaga yang mengerjakan terbatas, sehingga akhirnya bisa selesai dalam waktu 1,5 bulan.
(banjarmasinpost.co.id/dony usman)