PT Arutmin Indonesia

Arutmin Bersama Guru Se-Kecamatan Kintap Peduli Anak Berkebutuhan Khusus

PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap menggelar Forum Diskusi dan Evaluasi bersama Alumni Bimbingan Teknis Pendidikan Inklusi.

Editor: Hari Widodo
PT Arutmin Indonesia
Forum Diskusi anak berkebutuhan khusus kecamatan Kintap. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap pada Oktober 2019 lalu  telah melaksanakan sesi pertama kegiatan Forum Diskusi dan Evaluasi bersama Alumni Bimbingan Teknis Pendidikan Inklusi.

Bertempat di Kantor Koordinator UPTD Kecamatan Kintap, Tanahlaut, kembali digelar kegiatan sesi kedua, Kamis (5/3/2020).

Kegiatan yang dihadiri oleh 28 guru TK, SD, SMP dan SMA/sederajat se-Kecamatan Kintap, tersebut membahas hasil identifikasi dan assessment anak berkebutuhan khusus yang telah dilaksanakan pada masing-masing sekolah.

Community Development Superintendent Arutmin Tambang Kintap, Yudo Prakoso dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua Guru-guru Alumni Bimtek Pendidikan Inklusi yang berhadir, khususnya kepada Hj Siswati dan Syamsuri yang tetap peduli dan semangat dalam mewujudkan pelayanan pendidikan yang lebih baik kepada semua anak terlebih bagi anak berkebutuhan khusus.

“Menangani anak berkebutuhan khusus tidak hanya bisa dilakukan sendirian, namun harus melibatkan segala lini, mulai dari guru, pemangku kepentingan, pihak swasta dan tentunya masyarakat umum,” ujar Hj Siswati, Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Inklusi Kabupaten Tanahlaut.

Kegiatan Forum Diskusi dan Evaluasi bersama Alumni Bimbingan Teknis Pendidikan Inklusi.
Kegiatan Forum Diskusi dan Evaluasi bersama Alumni Bimbingan Teknis Pendidikan Inklusi. (PT Arutmin Indonesia)

Dalam diskusi tersebut, guru-guru memaparkan bahwa setelah dilakukan seminar kepada para Kepala Sekolah, hal ini memudahkan beliau untuk menjalankan program-program pasca Bimbingan Teknis yang diberikan Arutmin.

Mendapatkan dukungan penuh oleh pemangku kepentingan yang berada di sekolah merupakan langkah yang baik. Namun juga tidak dipungkiri, ada beberapa guru-guru lainnya yang belum bisa menerima hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan tentang pendidikan inklusi.

“Dengan adanya sekolah inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus akan memiliki kontribusi kepada masyarakat dengan keahliannya masing-masing. Karena kedepannya yang mereka hadapi bukan hanya sekolah namun juga kehidupan bermasyarakat,” tegas Syamsuri, perwakilan delegasi guru yang pernah dikirim ke Jepang untuk belajar tentang pendidikan inklusi.

Komitmen peduli anak berkebutuhan khusus
Komitmen peduli anak berkebutuhan khusus (PT Arutmin Indonesia)

Dalam agenda ini, para guru membentuk Ikatan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Inklusi dengan susunan struktur; sebagai Ketua: Slamet Riyadi SPd.SD (UPTD SDN Sebamban Baru), Wakil Ketua: Nurkhayati SPd.AUD (TK Ar-Rahim), Sekretaris: Mismukaramah, SPd (SMA Al-Hidayah), Bendahara: Siti Rohyani SPd.SD (UPTD Mekarsari) dan Seksi Umum: Jumberi, S.Pd.I (UPTD SDN 1 Muara Kintap).

Di akhir acara dilakukan penandatangan Komitmen untuk bersama-sama melakukan penanganan dan menjalankan program terkait anak berkebutuhan khusus di wilayah Kecamatan Kintap. (aol)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved