Berita Banjarmasin
VIDEO Kisah Khoiri Perajin Ulin di Kota Banjarmasin
Kisah Khoiri Perajin Ulin di Jalan Piere Tendean, Kota Banjarmasin. Sejak pagi bekerja membuat kerajinan dari kayu Ulin
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Memotong batangan kayu ulin menggunakan scroll saw menjadi rutinitas harian Koiri (50) warga Banjarmasin yang beralamat di Jalan Piere Tendean. Hal itu dilakukannya sejak pukul 09.00 Wita hingga hari mulai petang.
Di tempat berukuran kurang lebih 3x4 meter, ia membuat berbagai macam kerajinan kayu ulin yang memiliki masing-masing fungsi dan berbagai keperluan. Di antaranya ada ventilasi, pagar, pemukul baseball, palu sidang, plakat, dan atang kubur (makam).
"Yang paling banyak dipesan adalah ventilasi terutama ventilasi minimali berbentuk kotak, karena fungsinya untuk pertukaran udara yang banyak dimanfaatkan di rumah-rumah. Motif dan ukurannya macam-macam. Pelanggan bisa melihat contoh hasil yang sudah saya kerjakan, namun bisa juga kustom atau sesuai keinginan pelanggan," jelasnya.
Sebelum dipotong menggunakan scroll saw, kayu-kayu tersebut diukir dengan pola motif-motif tertentu terlebih dulu.
• Dua Rumah Hangus Terbakar di Sungai Pinang, Warga Berjibaku Padamkan Api
• Fender Jembatan yang Diresmikan Presiden SBY di Batola Hilang, Penabrak Belum Juga Memperbaiki
• VIDEO Para Korban dan Kronologis Tabrakan Longboat Dishut dengan Speedboat TNI AD di Kalteng
• Perjodohan Sule - Mama Amy Terjadi, Ayah Rizky Febian Ungkap Ini ke Raffi Ahmad & Nagita Slavina
Setelah itu, Koiri pun secara perlahan memotong kayu mengikuti bentuk pola motif yang telah dibuat. Selain menggunakan scroll saw, ia juga menggunakan mesin potong kayu bergerigi berbentuk bulat untuk kerajinan yang berukuran lebih besar.
Harga berbagai kerajinan ulin di Kerajinan Kayu Arthomoro ini dipatok bervariasi mulai Rp 2.500-100.000 tergantung jenis kerajinan, motif, dan ukuran yang dipesan pelanggan.
Diceritakannya, pekerjaan sebagai perajin kayu ulin telah dilakoni Koiri sejak 16 tahun silam. Selama berwiraswasta kerajinan kayu ulin ini, ia masih belum mempunyai tempat sendiri dan harus menyewa tempat di Jalan Piere Tendean.(TIM)