Berita Banjarmasin
Harga Melambung, Pedagang Rumah Makan di Banjarmasin Tetap Sajikan Menu Ikan Gabus
Harga ikan gabus yang terus naik, saat ini Rp 120.000 per kilogram, berimbas pada para pengusaha rumah makan di Banjarmasin, Kalsel.
Penulis: Mariana | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Harga ikan gabus yang terus naik, saat ini Rp 120.000 per kilogram, berimbas pada para pengusaha rumah makan di Banjarmasin, Kalsel.
Pantauan Banjarmasinpost.co.id, kendati mahal, sejumlah rumah makan tetap menyediakan sajiannya dalam berbagai cita rasa karena jenis ini termasuk salah satu menu khas Banjar.
"Hari ini kami jual Rp 25.000 per satuan ikan. Harganya beda-beda setiap hari, tergantung harga pembelian saat itu. Pernah juga kami jual satu ekornya Rp 40.000 sekitar sebulan lalu," jelas Siti, pengelola rumah makan di Jalan HKSN, Banjarmasin, kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (11/3/2020).
Meskipun mahal, pelanggannya tetap berdatangan.
Pengusaha rumah makan lainnya, Aulia, owner RM Acan Raja Banjar (ARB), mengaku turut merasakan dampak dari mahalnya ikan gabus.
• Warga Binaan Lapas Amuntai Kalsel Diberi Bekal Keterampilan, Ini Tujuannya
• Safari Rajab Bersama Guru Syairazi, Bupati HSS Sampaikan Imbauan Ini
• VIDEO Pascaembung Jebol, Distribusi Air Bersih Layanan Gunung Tirawan Kotabaru Tidak Optimal
• Bank Kalsel Jalin Kerjasama dengan PT IPI, Berikan Fasilitas Penyelanggaraan Pembiayaan Umrah
• Kehamilan Nia Ramadhani Disinggung Kakak Ipar, Jessica Iskandar Tanya Ini ke Istri Ardi Bakrie
"Masakan Banjar sering menggunakan ikan gabus, di antaranya pada menu lalapan atau bakar. Mau tidak mau, kami selalu sediakan stok ikan gabus walaupun harga terus naik," ujarnya.
Dalam sehari, diakuinya keperluan ikan gabus di RM ARB berkisar 3-5 kilogram tergantung pengunjung yang datang.
Ia menjual menu ikan gabus seharga Rp 35.000 per porsi sudah termasuk nasi.
Senada, pedagang nasi kuning Kedai Ella yang berada di kawasan Jalan Antasan Kecil Timur, Banjarmasin, Kalsel, tetap memakai ikan haruan sebagai lauk di menu masakannya.
Kedua pedagang ini berharap ada solusi dari pihak pemerintah untuk menanggulangi kenaikan harga tersebut. Karena mereka beranggapan kalau seperti ini terus, pelanggan dan usaha kuliner yang digelutinya akan terganggu. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
