Wabah Virus Corona

Kasus Virus Corona di Indonesia Tersebar di 8 Provinsi, Ini Daftar Wilayah yang Ada Covid-19

Juru bicara penanganan corona Achmad Yurianto mengatakan, kasus virus corona ( Covid-19) tersebar di delapan provinsi di Indonesia.

Editor: Didik Triomarsidi
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj/Hafidz Mubarak A
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Juru bicara penanganan corona Achmad Yurianto mengatakan, kasus virus corona ( Covid-19) tersebar di delapan provinsi di Indonesia.

Yuri mengatakan, delapan wilayah itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Banten.

"Kita lihat sebarannya sekarang melebar ke Jakarta DKI, Jawa Barat di sekitar DKI termasuk di Bandung, kemudian Tangerang, Jawa tengah sudah kita dapatkan kasusnya di Solo dan Jogja, di Bali, di Manado, Pontianak," kata Yuri di Gedung BNPB di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).

Yuri mengatakan, pemerintah saat ini sedang menelusuri kasus virus corona di daerah-daerah tersebut.

POSITIF CORONA, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Sempat Sesak Napas Sebelum Resmi Kena Covid-19

Jejak Kaki Diceceran Darah Lupa Dibersihkan, Pembunuhan Sadis Suami Istri di Tulungagung Terungkap

BERLANGSUNG! Live Streaming Indosiar Bhayangkara FC vs Persija, Link TV Online Vidio.com Liga 1 2020

Hal Ini yang Ditakutkan Presiden Jokowi Bila Pemerintah Buka-bukaan Soal Virus Corona Indonesia

"Ini yang membuat kita tracing lebih keras lagi, ini yang jadi penting di dalam perubahan respons terkait WHO menyatakan ini sudah Pandemi," ujarnya.

Lebih lanjut, Yuri mengatakan, setiap daerah terus melakukan pengawasan yang lebih ketat dengan pendekatan base case dan community base.

"Tetapi harus fokus pada community base berbasis pada masyarakat informasi. Data akan kami rilis di website, website ini akan kita satukan ke BNPB," pungkasnya.

Sebelumnya, Yurianto mengatakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia per Sabtu (14/3/2020) siang mencapai 96.

Jumlah itu bertambah 27 dari sehari sebelumnya atau Jumat (13/3/2020).

"Ini didapatkan dari tracing yang kita kerjakan secara masif," kata Yuri di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu.

Dari jumlah itu, sebanyak delapan pasien dinyatakan sembuh.

"Indikasinya tidak ada keluhan fisik dan dua kali pemeriksaan virus dinyatakan negatif," ujar Yuri.

Video Penyebaran Virus Corona

Simak video ilustrasi penyebaran Virus Corona atau covid-19 di tempat umum berikut untuk menghindarkan kita dari wabah yang saat ini sedang terjadi di seluruh dunia.

Melansir laman kompas.com, saat ini, total kasus covid-19 di negara ini menjadi 96. Terdapat tambahan 27 kasus serangan virus corona kepada warga Indonesia.

Juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia per Sabtu (14/3/2020) siang mencapai 96.

Jumlah itu bertambah 27 dari sehari sebelumnya atau Jumat (13/3/2020).

"Ini didapatkan dari tracing yang kita kerjakan secara masif," kata Yuri di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu.

Dari jumlah itu, sebanyak delapan pasien dinyatakan sembuh. Pasien dinyatakan sembuh setelah dua kali negatif pada pemeriksaan virus corona.

Presenter Najwa Shihab, lewat akun Instagramnya, Sabtu (14/3/2020) membagikan video ilustrasi penyebaran virus corona dari satu orang yang terinfeksi ke orang lain.

Caranya pun terbilang sangat mudah dan tanpa disadari.

Video dibuka oleh seorang pria yang diilustrasikan terinfeksi corona sedang menuruni tangga kemudian bersin. Pria itu langsung menutup mulutnya dengan tangan kala bersin.

Tanpa disadari, dia berpegangan di pegangan tangga yang dengan tangan yang ia gunakan menutup mulut saat bersin sebelumnya.

Tak lama setelahnya, seorang perempuan melewati tangga yang sama.

Tanpa sadar berpegangan di pegangan tangga yang sebelumnya telah terinfeksi virus corona dari orang sebelumnya.

Perempuan itu pun lalu masuk ke dalam lift dan memencet tombol lift.

Seketika tombol itu pun telah terinfeksi virus corona.

Seseorang lainnya kemudian masuk lift dan memencet tombol tersebut yang tentu saja membuatnya bersentuhan dengan virus tersebut.

Parahnya lagi, orang itu kemudian 'membawa' virus corona ke tempat absensi sidik jari yang tentu saja digunakan banyak orang.

Video tersebut sengaja dibuat untuk mengkampanyekan agar masyarakat bisa tetap lebih waspada terhadap virus corona atau sumber penyakit lainnya dengan tetap menjaga kebersihan diri.

"Udah pada tahu kan kalo virus Corona tuh bisa menyebar lewat droplet atau percikan batuk atau bersin?

Tapi tenang, kita gak boleh panik. Yuk kita sama-sama saling jaga diri dan mengingatkan untuk selalu membersihkan tangan setiap mau memulai aktivitas.

Ilustrasi pencegahan wabah virus corona.
Ilustrasi pencegahan wabah virus corona. (SHUTTERSTOCK/WOOCAT)

Hidup sehat dengan menjaga pola makan dan olahraga juga ya, biar badan selalu fit!" begitu bunyi pesan dari unggahan Najwa Shihab tersebut.

Nah, untuk mencegah terjangkit virus Corona, kita disarankan untuk melakukan langkah-langkah berikut seperti dilansir Banjarmasinpost.co.id dari laman Kompas.com yang berjudul 'Simak 10 Cara Meminimalkan Tertular Virus Corona di Transportasi Publik'

1. Jangan menyentuh ponsel terlalu sering

Menurut seorang ahli, Carol Shoshkes Reiss di John Hopkins Center for Health Security Amesh Adalja, akan baik-baik saja untuk menggunakan ponsel selama tidak ada orang yang batuk di dekatnya.

Namun, beberapa ahli menyarankan untuk tidak menggunakan ponsel saat mengendarai transportasi publik. Saran ini dinilai sulit dilakukan.

Oleh karena itu, Adalja menyarankan mengganti perilaku untuk mengingatkan diri sendiri agar tidak menyentuh ponsel.

Misalnya, taruh ponsel di tempat yang tidak biasanya.

Sebagai upaya tambahan, bersihkan layar ponsel dengan cairan antibakteri dan cuci tangan dengan sabun serta air setelah menyentuh ponsel.

2. Bawa pembersih tangan (hand sanitizer)

Hampir semua ahli menyarankan para pengguna transportasi publik untuk membawa pembersih tangan atau hand sanitizer dan digunakan setelah keluar dari segala bentuk transportasi publik.

"Jika anda tidak memiliki akses untuk menggunakan sabun dan air segera setelah keluar dari transportasi publik, gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol," kata spesialis penyakit, Avisheh Forouzesh.

3. Menghindari orang yang batuk atau bersin

Jika seseorang batuk atau bersin di tranportasi publik, anda harus segera menjaga jarak atau pergi di pemberhentian selanjutnya dan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan berbeda.

Namun, jika anda berada di transportasi publik yang padat dan tidak dapat berpindah, ubah posisi menjadi membelakangi orang yang batuk atau bersin tersebut.

4. Cuci tangan menggunakan sabun dan air

Hampir seluruh ahli merekomendasikan orang-orang untuk mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama setidaknya 20 detik setelah meninggalkan transportasi publik.

Selain itu, disarankan pula menggunakan pelembab untuk mencegah tangan kering karena sering dicuci.

5. Jangan menggunakan masker kecuali saat sakit

"Tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa menggunakan masker dapat mencegah infeksi. Namun, ada bukti bahwa orang yang melakukan pembelian masker secara tidak rasional dapat menyebabkan masalah dengan kebutuhan yang diperlukan rumah sakit," kata Adlja.

Menggunakan masker terkadang justru menimbulkan lebih banyak bahaya sebab orang-orang cenderung menyentuh wajahnya saat berusaha menyesuaikan posisi masker atau memegang masker yang dikenakan.

6. Jangan makan dan minum di transportasi publik

Forouzesh juga merekomendasikan untuk tidak minum dan makan selama berada di transportasi publik. Sebab, ada kemungkinan yang lebih besar untuk menyentuh wajah saat makan atau minum.

7. Bersihkan tas dan jauhkan dari lantai atau permukaan lain

Jika anda membawa tas yang mungkin akan ditaruh di permukaan transportasi publik, bersihkan tas.

Pembersihan ini termasuk bagian bawah tas, terutama saat diletakkan di lantai selama perjalanan. Membawa pembersih atau tisu pembersih dapat membuat upaya ini lebih mudah.

8. Hindari menyentuh langsung pintu Pintu

kendaraan publik seringkali mengandung banyak bakteri. Jika memungkinkan, lebih baik dorong dengan paha daripada dengan tangan.

9. Ikuti rekomendasi dari dinas kesehatan setempat

"Sayangnya, ada banyak informasi yang salah dan justru menimbulkan kepanikan publik", kata Forouzesh.

Menurutnya, saran terbaik yang dapat ia sampaikan adalah untuk mengikuti imbauan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ataupun pihak berwenang di bidang kesehatan setempat.

10. Hindari jam padat

Melakukan perjalanan dalam transportasi publik yang padat dapat membuat anda sulit untuk menjaga jarak dengan penumpang lainnya.

Oleh karena itu, jika memungkinkan, selesaikan pekerjaan lebih awal untuk menghindari menaiki transportasi publik saat jam-jam padat.

(Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 di Indonesia Tersebar di 8 Provinsi",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved