Ubah Limbah Kayu Jadi Rupiah
Pria dari Barabai ini Sulap Limbah Kayu Jadi Kerajinan Bernilai Jual Tinggi
Pria dari Barabai ini Sulap Limbah Kayu Jadi Kerajinan Bernilai Jual Tinggi
Di galerinya, ia hanya menggunakan pemotong kayu, pengetam manual, gergaji, tempat pembakaran, dan plitur.
Untuk membuat satu kerajinan tangan, tak membutuhkan waktu lama.
Bahkan, ia mampu menghasilkan puluhan karya setiap harinya tergantung tingkat kerumitannya.
Berbeda dengan kerajinan rumah Banjar, menurutnya perlu waktu mengingat detil dan tingkat kerumitannya.
Untuk membuat pelang nama misalnya, ia harus menghaluskan kayu dengan cara mengetam.
Kemudian, kayu dipotong sesuai dengan keinginan.
Setelah itu, kayu yang sudah dibentuk dibakar di pembakaran hingga mengeluarkan urat kayu.
Terakhir diberi cat plitur.
“Dibakar untuk mempercantik. Warnanya akan keluar. Urat atau bagian pohon juga terlihat,” bebernya.
Satu kerajinan tangan hasil karyanya dibanderol dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 250 ribu.
Pemesan kebanyakan dari kalangan instansi pemerintah.
“Ada juga dari luar pulau. Ada yang minta contoh saya kirimkan fotonya. Mereka suka jadi mereka order. Di sini anggota dewan juga ada,” katanya.
Soal pemasaran ia tak perlu takut bersaing. Puluhan tahun menggeluti kerajinan ini, namanya sudah tenar di kalangan pemerintahan.
“Masyarakat biasa juga ada. Biasanya buat oleh-oleh,” pungkasnya.