Berita Kotabaru
Sugian Sebut Dishub Kotabaru Tidak Bisa Bekerja Maksimal Terkait Minimnya Anggaran
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kotabaru Sugian Noor menyatakan, pihaknya tidak bisa bekerja dan melakukan kegiatan maksimal
Penulis: Herliansyah | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kotabaru Sugian Noor menyatakan, pihaknya tidak bisa bekerja dan melakukan kegiatan maksimal. Menjadi beban karena minimnya anggaran Dishub, tahun ini dialokasikan sebesar Rp 4 miliar.
Ditegaskan Sugian, dengan minimnya anggaran tidak hanya akan berimbas pada kegiatan. Namun juga menjadi kendala dalam penyiapan sarana prasarana dan fasilitas terkait keselamatan lalu lintas.
"Dulu anggaran Dishub Rp 20 miliar. Saat kutinggalkan (non job). Beluk anggaran dari Pusat. Sekarang cuman Rp 4 miliar," ungkap Sugian kepada banjarmasinpost.co.id di ruanh kerjanya, kemarin.
Akibat karena minimnya anggaran, Sugian memastikan beberapa kegiatan Dishub akan stak, di antaranya tidak bisa melaksanakan kegiatan seperti pengadaan rambu-rambu, garde, keamanan keselamatan jalan dan penerangan jalan umum (PJU).
• Disaat Menhub Budi Karya Positif Corona, Ada Kabar Baik dari Jubir Covid-19 Terkait Pasien Sembuh
• Dijebak 5 Pria 1 Kamar, Perempuan Mitra Go-Massage Keget Lalu Hubungi Sosok Ini, Curhatannya Viral
• China Mulai Bikin Teori Konspirasi, Zhao Lijian Sebut Militer AS yang Bawa Virus Corona ke Wuhan
• 30 Ucapan Kata Mutiara Peringatan Isra Miraj 2020, Cocok untuk IG, FB & Twitt, We love Nabi Muhammad
Lanjut Sugian, sekarang hanya dengan anggaran Rp 4 miliar yang terlihat di DPA Dishub. Hanya untuk kegiatan rutin, seperti gaji pegawai, kegiatan rajia dan penyuluhan yang maksimal cuman bisa dilaksanakan dua kali.
"Untuk pengawalan bupati saja sudah tidak ada. Termasuk pengadaan rambu dan lainnya juga tidak ada," katanya.
Padahal selain kegiatan yang cukup banyak, ditambah wilayah Kabupaten Kotabaru sangat luas. "Dulu anggaran Rp 20 miliar, sekarang Rp 4 miliar logikanya di mana. Siapa yang bisa bekerja maksimal. Kalau sekadar rutinitas ya sudah," terangnya dengan nada bertanya.
Misalnya, biaya melaksanakan kegiatan membantu di Pelabuhan Pelindo. Dishub tidak punya anggaran, belum lagi petugas-petugas jaga. Sedangkan keselamatan lalulintas menjadi prioritas.
Dengan banyaknya kecelakaan berdampak pada beberapa, hal seperti terganggunya produktifitas serta besarnya kerugian negara diakibatkan kecelakaan lalu lintas.
"Belum lagi sosialisasi mengenai Odol, saya minta-minta ke perusahaan. Dalam konteks apa,? Minta tempat, minta waktu, minta kumpulkan orang saya hadir. Saya tidak kasih komsumsi, dan saya tidak dapat honor," pungkas Sugian.
(BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah)
