Berita Internasional
Fakta Tak Terduga Tingkat Kematian di Wuhan China Imbas Virus Corona, Bandingkan dengan Indonesia!
Sebuah fakta tak terduga soal tingkat kematian di Kota Wuhan, China akibat Virus Corona atau Covid-19 diungkap. Lalu di Indonesia?
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebuah fakta tak terduga soal tingkat kematian di Kota Wuhan, China akibat Virus Corona atau Covid-19 diungkap. Angkanya jauh lebih rendah dari Indonesia!
Baru-baru ini, sebuah studi baru yang dipubliaksikan dalam jurnal Nature Medicine mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan soal angka kematian di Kota Wuhan akibat Covid-19.
Dilansir dari Live Science, Jumat (20/3/2020); tingkat kematian akibat Virus Corona di Kota Wuhan, China, tempat infeksi ini pertama kali ditemukan, ternyata hanya 1,4 persen.
Angka ini jauh lebih rendah dari angka kematian akibat virus corona di seluruh dunia yang menurut WHO adalah 3,4 persen. Apalagi bila dibandingkan dengan tingkat kematian di Indonesia (8 persen per tanggal 19 Maret 2020) dan Italia (8,34 persen per tanggal 19 Maret 2020).
• Dampak Virus Corona (Covid-19), KPU Umumkan Penundaan Pilkada 2020 Hari Ini
• Ustadz Abdul Somad: Masjid Ditutup, Kenapa Airport Tidak? UAS Sentil Penanganan Virus Corona
• Seberapa Ampuh Avigan & Cloroquine Obati Pasien Virus Corona? Cek 7 Fakta Obat Andalan Jokowi Itu
• Syahnaz Sampai Istigfar, Pertanyaan Raffi Ahmad Saat Gendong Zayn Bikin Ipar Nagita Slavina Kesal
• Anang & Ashanty Sterilkan Tamu di Rumahnya, Ayah Aurel Hermansyah Wajibkan Ini demi Cegah Corona
Angka 1,4 persen ini dihitung berdasarkan data yang tersedia hingga 29 Februari 2020.
Pada saat itu, Wuhan telah memiliki 48.557 kasus infeksi dan 2.169 kematian akibat SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Perlu dicatat, angka kasus dan kematian akibat penyakit ini di Wuhan sudah lebih banyak dari tanggal 29 Februari 2020. Namun,kemarin China juga melaporkan tidak adanya kasus virus corona lokal baru yang menunjukkan bahwa epidemik Covid-19 di negara itu sudah terkontrol.
Sementara itu, risiko gejala akibat infeksi Covid-19 di Wuhan juga meningkat dengan bertamabhnya usia. Ini cocok dengan tren dunia.
Untuk usia 30-60 tahun, para ahli menemukan bahwa risiko munculnya gejala akibat infeksi naik 4 persen setiap satu tahun bertambahnya usia.
Risiko kematian setelah munculnya gejala pada orang-orang yang berusia 59 tahun ke atas juga ditemukan 5,1 kali lipat besar dibanding orang-orang berusia 30-59 tahun.
Sebaliknya, orang-orang yang berusia di bawah 30 tahun, memiliki risiko kematian 40 persen lebih rendah setelah timbul gejala.
Berdasarkan angka-angka ini, para ahli menyimpulkan bahwa transmisi Covid-19 tetap sulit dikendalikan.
Mereka menulis, kita bisa memperkirakan bahwa setidaknya setengah dari populasi akan terinfeksi, meskipun sudah ada upaya mitigasi komunitas yang agresif.
"Mungkin target yang paling penting dari upaya mitigasi adalah untuk mengurangi laju kenaikan kurva epidemik, mengurangi permintaan puncak akan layanan kesehatan dan memberi waktu untuk pengembangan perawatan yang lebih baik," tulis mereka.

• Syahnaz Sampai Istigfar, Pertanyaan Raffi Ahmad Saat Gendong Zayn Bikin Ipar Nagita Slavina Kesal
• Anang & Ashanty Sterilkan Tamu di Rumahnya, Ayah Aurel Hermansyah Wajibkan Ini demi Cegah Corona
• Seberapa Ampuh Avigan & Cloroquine Obati Pasien Virus Corona? Cek 7 Fakta Obat Andalan Jokowi Itu
• Ustadz Abdul Somad: Masjid Ditutup, Kenapa Airport Tidak? UAS Sentil Penanganan Virus Corona
Tingkat Kematian Imbas Corona di Indonesia