Positif Corona Kalsel Bertambah
BREAKING NEWS - Positif Virus Corona di Kalsel Menjadi 5 Pasien
Sebelum ini Kalimantan Selatan (Kalsel) hanya ada 1 pasien positif terpapar virus corona atau Covid-19, sekarang menjadi 5 orang yang positif.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kalimantan Selatan (Kalsel) yang selama ini ada 1 pasien terkena Virus Corona atau Covid-19, berkembang menjadi 5 pasien yang terkonfirmasi postif.
Data Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan (GTPPP) Covid-19 Kalsel, Senin (30/3/2020) sore sekitar pukul 16.00 Wita, menunjukkan bahwa Kalsel ada 5 terkonfirmasi Covid-19.
Sementara itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berkurang dari sebelumnya 10 pasien, menjadi 7 pasien.
Adapun Orang Dalam pengawasan (ODP) Covid-19 sebanyak 1.162 orang yang tersebar di Kalsel.
• Dokter Tirta Singgung Rokok Membunuhmu Pasca Tes Virus Corona, Sebut Jokowi & Sandiaga Uno
• dr Tirta Kutuk Aksi Buzzer Kala Wabah Virus Corona, Minta Setop Hujat Anies Baswedan dan Jokowi
• Langkah Antisipasi Pencegahan Corona, Pemkab Tanbu Siapkan Rusunawa Jadi RS Darurat Covid-19
• Belajar dari Rumah Cegah Corona, Begini Trik Efektif Mengajar Tutor Bahasa Inggris di Martapura
Juru bicara GTPPP Covid-19 Kalsel, M Muslim, masih melakukan persiapan rilis teleconference.
Hingga berita ini dirilis, masih belum dijelaskan detail soal tambahan 4 pasien yang terkonfirmasin postif..
Tugas untuk Siswa
Berbagai cara dilakukan sejumlah tenaga pendidik dan kependidikan demi mengisi masa pembelajaran jarak jauh kepada siswanya.
Salah satunya seperti yang dilakukan seorang guru IPS di SMPN 1 Banjarmasin, Rahmad ini. Lewat memanfaatkan sebuah grup medsos, WhatApps ia pun memantau sekaligus memberi tugas kepada para anak didiknya.
Kepada Bpost Rahmad mengaku sehari-harinya sebelum pemberlakuan pembelajaran jarak jauh, ia mengajar kelas tujuh dan sembilan.
Menerangkan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial atau IPS, saat ini pasca menindaklanjuti perpanjangan status keadaan Darurat Bencana penyebaran wabah akibat penyakit Covid-19, proses belajar tersebut pun ia tangguhkan.
Rahmad sudah sekitar dua minggu tidak bertatap muka lagi dengan anak didiknya di kelas. Namun meskipun demikian, ia tidak ingin pasca dirumahkannya para siswanya itu sia-sia.
Rahmad memberikan tugas kepada para siswanya dengan merangkum mata pelajaran yang ia ajarkan. Namun bukan sekedar merangkum, melainkan materi tersebut ia juga minta membuat semacam peta konsep (mind map).
" Iya, tujuannya agar para siswa tidak sekedar memahami, melainkan juga bisa menjelaskan pelajaran yang telah ditugaskan itu," jelasnya.
Disinggung mengenai adanya perpanjangan masa belajar dari rumah yang baru dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Senin (30/3/2020) tadi, ia mengaku proses pembelajaran dan penugasan masih sama.
Para siswa juga bebas untuk bertanya atas pelajaran yang tidak ia pahami melalui grup WhatApps. Namun untuk penugasan seiring penambahan masa belajar dari rumah, tentu ia memberikan tambahan tugas.
" Misalnya kalau dua pekan kemarin mereka mesti membuat peta konsep bab ini, maka dua minggu ke depan bab berikutnya," jelasnya.
Namun yang jelas tambah Rahmad lagi penugasan yang ia berikan tetap beracuan pada surat edaran Wali Kota Banjarmasin nomor 800/1280-sekr/dispendik/2020.
Bahwa salah satu poin yang termuat pada surat edaran yang ditandatangani Wali Kota Banjarmasin itu, tenaga pendidik dan kependidikan tidak boleh membuat penugasan yang membebani siswa.
Tidak hanya SMPN 1 Banjarmasin, melainkan demi mengisi masa libur belajar di sekolah yang ditetapkan pemerintah pasca antisipasi penyebaran virus Corona, SMPN 14 Banjarmasin pun juga memiliki formula.
Namun sedikit berbeda dengan sekolah lain, mereka memberikan penugasan tersebut dalam bentuk soal yang sebelumnya telah disusun dan disiapkan melalui bank soal.
Kepala SMPN 14 Banjarmasin, Aminsyah M.Pd mengatakan untuk soal sendiri telah pihaknya bangun sebanyak 110 soal. Sedangkan untuk setiap mata studi pelajaran masing-masing terdiri dari 10 soal.
Soal-soal tersebut nantinya akan dibagikan oleh masing-masing guru mata pelajaran kepada peserta didiknya melalui grup medsos WhatApps yang telah ditentukan.
" Soal-soal itu diminta agar dikerjakan selama 14 hari selama pembelajaran jarak jauh diterapkan," jelasnya.
Sedangkan terkait ada kebijakan perpanjangan masa pembelajaran dari rumah yang baru, pihaknya masih sama akan berencana memberi penugasan.
Hanya saja penugasan tersebut lebih fokus pada pembangunan kesiapan mental peserta didik dalan menghadapi Virus Corona atau Covid-19.
" Dalam hal ini, kami akan mencoba mendesain soal sedemikian rupa nantinya. Terpenting sesuai surat edaran yang ada, penugasan nanti jangan membebani siswa," jelasnya.
Adapun untuk hasil yang ingin dicapai dengan penugasan tersebut tambah Aminsyah, para siswa tidak sekedar memahami bahaya Virus Corona melainkan juga bisa menghindari dan mengetahui cara pencegahannya.
" Apalagi dalam surat edaran mendikbud juga jelas agar tidak mencapai target kurikulum. Karena target kurikulum apabila hanya disampaikan lewat daring tentu tidak sesukses seperti tatap muka," jelasnya.
Tidak hanya itu, di tengah diberlakukan perpanjangan pembelajaran jarak jauh saat ini, pihaknya juga telah mempersiapkan pelaksanaan ujian sekolah bagi para siswa kelas sembilan.
Direncanakan akan dimulai 6 April mendatang, namun pelaksanaan ujian sekolah nanti dilakukan dengan lembar soal sistem dari.
" Iya, jadi soal nanti akan kami kirimkan sesuai jam waktu belajar. Untuk mata pelajaran pertama, mungkin sampai jam 10 siang ,"jelasnya.
Sedangkan persoalan apakah nanti pada saat mereka akan membuka buku pada saat mengerjakannya, Aminsyah mengatakan itu sah-sah saja sebagai bentuk kewajaran mereka saat ini belajar mandiri.
Dari pada mereka terbuang waktu sia-sia di masa pembelajaran di rumah saat ini, namun yang jelas pihaknya telah menetapkan tolak ukur atas penilaian tersebut.
" Misalnya kalau jawabannya nanti 100, maka akan kembali kami bandingkan dengan nilai raport mereka saat belajar di sekolah. Selain itu dengan batas waktu yang telah ditentukan tentu akan membuat para siswa mesti pandai memanfaatkannya," tutupnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda/abdul gani)