Wabah Virus Corona

3 Skenario Masa Puncak & Akhir Virus Corona Diungkap, Ini Prediksi Ahli dari UI Soal Covid-19

3 Skenario Masa Puncak & Akhir Virus Corona Diungkap, Ini Penjelasan Ahli dari UI

Editor: Rendy Nicko
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
ILUSTRASI Covid-19 - Berikut update corona di dunia hari ini, 1 April 2020. Angka kematian di Italia dan Spanyol semakin tak terkendali. 

BANJARMASINPOST.CO.ID – Sejumlah ahli dari Universitas Indonesia membuat model perhitungan masa puncak dan berakhirnya pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Sampai saat ini waktu puncak bahkan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia masih sangat samar. Sementara itu, jumlah kasus positif dan kematian akibat Virus Corona di Indonesia terus bertambah.

Adalah Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia yang membuat model untuk menghitung waktu di mana pandemi Virus Corona mereda. Model hitung masa Covid-19 ini dibuat oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M Rustijono.

Data yang digunakan untuk simulasi adalah data kasus kumulatif Virus Corona atau Covid-19 dari 2-29 Maret 2020 yang dipublikasikan oleh situs kawalcovid19.id. Model yang digunakan merupakan beberapa kuantitas pada model SIRU, yakni Infected dan Unreported case.

Perbedaan Masker Kain, Medis & Bedah Dibongkar Dokter, Ini yang Cocok Saat Pandemi Virus Corona

5 Bank dan Leasing yang Beri Kelonggaran Kredit karena Dampak Virus Corona atau Covid-19 versi OJK

“Kami harus menghitung angka yang bukan hanya positif corona (infected) tapi juga unreported. Kami meyakini banyak orang yang terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala. Di Indonesia berdasarkan hitungan kami, kasus unreported lebih banyak dibanding infected,” tutur Imanuel Manginsela Rustijono selaku Wakil Ketua ILUNI Matematika UI kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Perhitungan yang dilakukan para peneliti merujuk pada fungsi laju antarmanusia. Tiga skenario dibuat berdasarkan kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia, seperti kebijakan Work from Home dan physical distancing.

Banyaknya kasus positif baru dan banyaknya penambahan orang terinfeksi per hari(ILUNI Matematika UI)

Skenario 1

Skenario 1 berlaku apabila per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Kegiatan berjalan seperti biasa tanpa ada langkah pencegahan.

Dengan skenario ini diperkirakan puncak pandemi akan terjadi pada 4 Juni 2020, dengan 11.318 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai angka ratusan ribu.

Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Agustus – awal September 2020.

Skenario 1 berlaku apabila per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia.(ILUNI Matematika UI)

Skenario 2

Skenario 2 berlaku apabila per 1 April 2020, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

“Sepertinya skenario ini yang paling mungkin terjadi jika kondisi saat ini dilanjutkan. Juga, masyarakat tidak disiplin mengimplementasikan physical distancing,” tutur Imanuel.

Dengan skenario ini diperkirakan puncak pandemic akan terjadi pada 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus.

Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Juni – awal Juli 2020.

Skenario 2 berlaku apabila per 1 April 2020, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.(ILUNI Matematika UI)

Skenario 3

Skenario 3 berlaku apabila per 1 April 2020, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.

Dengan skenario ini, puncak pandemi diperkirakan terjadi pada 16 April 2020 dengan 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus.

Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Mei – awal Juni 2020

Skenario 3 berlaku apabila per 1 April 2020, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.(ILUNI Matematika UI)

Pentingnya kebijakan strategis dari pemerintah

Imanuel menuturkan skenario 2 adalah kemungkinan paling masuk akal saat ini. Namun, belum terlambat untuk mengimplementasikan skenario 3 atau skenario terbaik.

“Kalau ingin skenario terbaik, kebijakan strategis dari pemerintah dan kedisiplinan masyarakat dalam mengimplementasikan physical distancing harus dilakukan mulai hari ini, 1 April,” papar Imanuel.

Berdasarkan data, 1 orang positif Covid-19 bisa menularkan penyakit ini pada 2-3 orang baru. Dengan jumlah penduduk terinfeksi mencapai ribuan orang, angkanya akan terus meningkat jika implementasi physical distancing tidak dilakukan.

Bentuk intervensi pemerintah yang bisa dilakukan seperti menutup tempat hiburan, memberlakukan Work from Home (WFH) turut berkontribusi dalam mengurangi laju interaksi antarmanusia.

“Per hari ini diharapkan lebih ketat lagi kebijakannya. Misal larangan mudik, dan masyarakat bisa lebih disiplin dalam physical distancing,” tambahnya.

Perbedaan Masker Kain, Medis & Bedah Dibongkar Dokter, Ini yang Cocok Saat Pandemi Virus Corona

5 Bank dan Leasing yang Beri Kelonggaran Kredit karena Dampak Virus Corona atau Covid-19 versi OJK

 Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Kapan Pandemi Corona Mereda di Indonesia? Ini 3 Skenario Ahli

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved