Wabah Corona di Kalsel

UPDATE Satu PDP Corona di Kalsel Meninggal & Sudah Dimakamkan, Empat Dipulangkan

Satu orang pasien dengan status PDP Virus Corona di Kalimantan Selatan dengan kode Ulin 26 meninggal dunia..

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Rahmadhani
Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel
Data Virus Corona di Kalsel Jumat, 3 April 2020 sore 

EDITOR : Rahmadhani

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sebanyak delapan orang sudah dinyatakan positif Virus Corona di Kalimantan Selatan dalam data terbaru, Jumat (3/4/2020) sore

Selain itu, enam orang juga dinyatakn sebagai Pasien Dalam Pemantauan (PDP).

Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel HM Muslim Pasien juga memberikan keterangan soal perkembangan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).

"Pasien Dalam pengawasan PDP sebanyak enam pasien, hari ini bertambah satu rujukan dari RS di Banjarmasin," kata dia.

Ditambahkannya, satu orang pasien dengan status PDP dengan kode Ulin 26 meninggal dunia.

"Kemarin juga dilaporkan bahwa pasien PDP baru masuk. Pada tanggal 2 April pukul 19.00 wita dikabarkan telah meninggal dunia dan dikebumikan. Mudahan almarhum dalam lindunggannya dan diterima amalnya di sisi Allah," kata HM Musli, Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel HM Muslim.

Sementara untuk statusnya apakah positif atau tidak, kata Muslim, belum diketahui karena hasil laboratoriumnya belum didapat. 

Berikut Kondisi Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

  • Ulin 23, laki laki 47 tahun, Banjarmasin, masih menggunakan alat dalam perawatan.
  • Ulin 24, laki laki 51 tahun, asal Pontianak masih sesak nafas.
  • Ulin 25, laki laki 74, asal Tabalong, kondisi stabil.
  • Ulin 26, laki laki 58, asal Banjarmasin, meninggal dunia
  • Ulin 27, laki laki, 42 Banjarmasin. kondisinya stabil.
  • Ulin 28, wanita, 58 tahun, Banjarmasin saat ini masih sesak nafas.
  • Ulin 29, wanita 29 tahun, Banjarmasin ketika masuk sesak nafas dan kini membaik.

Adapun kini dilaporkan ada empat PDP yang ditengara hasil negatif dan dipulangkan, Yakni:

  • Ulin 19. Wanita 33 Banjarbaru, stabil. (pulang)
  • Ulin 20, Laki laki 66 Banjarbaru kondisi stabil. (pulang)
  • Ulin 21, laki laki 1 tahun, Banjarmasin tahun (pulang) .
  • Ulin 22, laki laki 3 tahun, Banjarmasin, tahun (pulang) .
Data Virus Corona di Kalsel Jumat, 3 April 2020 sore
Data Virus Corona di Kalsel Jumat, 3 April 2020 sore (Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel)

* Anggota DPR RI Dapil Kalsel Sayangkan Kalsel Tidak Lakukan Rapid Test

Keputusan Menteri Kesehatan RI bernomor HK.01.07/Menkes/204/2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemeriksaan Coronavirus Disease atau Covid-19, menunjuk BBTKL PP Banjarbaru sebagai lokasi pemeriksaan spesimen di Provinsi Kalimantan Selatan.

Meski telah ditetapkan sebagai laboratorium rujukan nasional covid-19, namun disayangkan Kalimantan Selatan ternyata tidak masuk prioritas. Situasi ini disayangkan Anggota DPR RI Dapil Kalsel, Syaifullah Tamliha.

"Saya sangat menyesalkan Pemprov Kalsel yang tidak mempraktikkan rapid tes untuk screening bantuan pemerintah pusat yang telah diterima Dinkes Kalsel sebanyak 7.000 pcs, terutama untuk memeriksa para dokter, perawat, ODP dan PDP," katanya kepada banjarmasinpost.co.id, Jumat (3/4/2020).

Syaifullah Tamliha menyerukan, Gubernur dan jajarannya semestinya aktif melakukan pendataan covid-19 dengan merealisasikan rapid tes untuk screening.

"Kalimantan Selatan ternyata tidak masuk prioritas (data : BNPB Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX Kesehatan DPR Kamis, 2 April 2020)," kata dia.

Akibatnya, dikatakannya lebih lanjut, data yang disampaikan kepada pemerintah pusat tidak valid/akurat, sebab penyebaran virus corona tidak terdeteksi secara masif.

Dikatakannya, padahal Kalsel telah ditetapkan sebagai laboratorium rujukan nasional covid-19.

" Paling tidak, ada petunjuk yang bisa dilakukan PCR jika hasilnya positif," Syaifullah.

Tidak masuknya prioritas pemerintah bisa tidak optimal dalam memberikan fasilitas penanggulangan Covid-19, terutama APD. Padahal APD sangat dibutuhkan para dokter dan perawat (tenaga medis ).

Perlu diketahui, Data per Kamis (2/4/2020) pukul 16:00 WITA sore, jumlah ODP di Banua mencapai 1.338 orang. " Semestinya yang berstatus ODP dilakukan Ravid tes," kata

Kota Banjarbaru menduduki peringkat pertama jumlah ODP terbanyak yaitu sebanyak 195 orang.

Disusul Kabupaten Tabalong sebanyak 165 orang, Kabupaten Banjar sebanyak 127 orang, dan Kota Banjarmasin sebanyak 126 orang.

Kemudian, disusul Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten masing-masing sebanyak 125 orang, Kabupaten Balangan sebanyak 95 orang.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 92 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 87 orang, dan Kabupaten Barito Kuala sebanyak 69 orang.

Terakhir, Kabupaten Tanah Laut sebanyak 63 orang, Kabupaten Tapin sebanyak 39 orang dan Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 30 orang.

Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) melonjak menjadi 9 pasien.

Dengan rincian Kota Banjarmasin sebanyak 6 pasien, Kabupaten Tabalong sebanyak 1 pasien, dan Kota Banjarbaru sebanyak 2 pasien.

Sedangkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalsel masih tercatat 8 kasus, dengan rincian Kota Banjarmasin sebanyak 4 kasus, Kabupaten Banjar 3 kasus dan Kabupaten Tabalong 1 kasus.

Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved