Sasirangan Ecoprint di Tanahlaut

Kolaborasi Kain Sasirangan dengan Teknik Ecoprint di Tanahlaut, Bikin Tampak Beda

Teknik Ecoprint sendiri merupakan pemberian motif atau gambar dengan menempelkan daun pada kain agar motif dan warna pada daun menempel di kain.

Penulis: Milna Sari | Editor: Royan Naimi
banjarmasinpost.co.id/milna sari
Proses pembuatan sasirangan ecoprint Tanahlaut, dengan menempelkan motif daun pada baju kaus dengan cara dipukul. 

Warna daun yang lebih muda biasanya berwana berbeda dengan yang lebih tua.

Karenanya untuk menyelaraskan warna daun Fanesya misalnya harus mengatur penataan daun yang akan dijadikan sebagi motif Sasirangan Ecoprint.

Sasirangan Ecoprint baru-baru ini menjadi trending di Kabupaten Tanahlaut usai bupati Tanahlaut H Sukamta mempromosikan Sasirangan Ecoprint di media sosialnya.

Kali itu Sukamta yang difoto menggunakan masker usai kegiatan Pemkab Tanahlaut memakai Sasirangan Ecoprint buatan pengrajin Sasirangan Tanahlaut.

Pengenalan Sasirangan Ecoprint ini pun menuai banyak pujian netizen. Tak sedikit yang bertanya pengrajin yang membuat Sasirangan Ecoprint miliknya.

Seperti diketahui Kabupaten yang berjuluk Bumi Tuntung Pandang ini memang sudah mewajibkan ASN untuk memakai Sasirangan khas Tanahlaut pada hari tertentu. 

Sebelumnya juga sudah ada Sasirangan motif Tanahlaut yakni kijang mas, jagung dan motif lain yang dipopulerkan oleh Sukamta.

Kini giliran Sasirangan Ecoprint khas Tanahlaut yang juga dipromosikan olehnya.

Bupati Tanahlaut Sukamta mengenakan baju sasirangan berbahan kain motif ecoprint.
Bupati Tanahlaut Sukamta mengenakan baju sasirangan berbahan kain motif ecoprint. (facebook sukamta)

Pembuatan Sasirangan Ecoprint pada awalnya diajarkan di gedung pusat promosi sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Sasirangan Kecamatan Tambang Ulang Kabupaten Tanahlaut Provinsi Kalimantan Selatan.

Seperti halnya Sasirangan Fanesya yang juga sudah membuat Sasirangan Ecoprint pada awalnya mengenal Sasirangan Ecoprint dari pelatihan di gedung tersebut.

Kala itu pelatihan diberikan bagi seluruh pengrajin di Tanahlaut.

Usai mendapatkan ilmu tentang cara membuat Ecoprint, Sasirangan Fanesya menerapkan pada usaha sasirangan rumahannya.

"Sudah dua bulan kemarin pelatihnya dan langsung diterapkan di produksi sasirangan saya," ujar Jamilah Fanesya.

Sasirangan ecoprint Tanahlaut. Ecoprint sendiri merupakan pemberian motif atau gambar dengan menempelkan daun pada kain agar motif dan warna pada daun menempel di kain.
Sasirangan ecoprint Tanahlaut. Ecoprint sendiri merupakan pemberian motif atau gambar dengan menempelkan daun pada kain agar motif dan warna pada daun menempel di kain. (banjarmasinpost.co.id/milna sari)

Munculnya Sasirangan Ecoprint harap Fanesya bisa disambut baik oleh masyarakat.

"Semoga semakin dikenal dan banyak dimintai masyarakat," ujarnya.

Sasirangan Ecoprintnya pun kini mulai dibeli oleh kalangan temannya dan dipamerkan di Dekranasda Kabupaten Tanahlaut. Selain itu ragam Sasirangan khas Tanahlaut juga dipamerkan di gedung pusat promosi sentra IKM Sasirangan di Tambang Ulang.

(banjarmasinpost.co.id/milna sari)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved