Wabah Corona di Kalsel
Rekam Jejak Klaster Gowa di 3 Daerah di Provinsi Kalsel Dilacak Gugus Tugas Covid-19
Jejak Rekam Klaster Gowa di 3 Daerah di Provinsi Kalsel mulai dilacak. Di antaranya di Kabupaten HST, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Rendy Nicko
Editor : Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID -Sejumlah Gugus Tugas Covid-19 di beberapa daerah di Provinsi Kalsel mulai bersikap mengenai maraknya klaster Kabupaten Gowa yang terdeteksi Virus Corona.
Setelah sebelumnya ada di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Kotim, kini Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten HST, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong langsung lakukan pendataan ke Klaster Kabupaten Gowa untuk antisipasi Virus Corona menyebar.
Seperti dilakukan Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid 19 Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalsel yang melakukan pemeriksaan dengan rapid test Virus Corona pada sejumlah orang terduga Klaster Kabupaten Gowa di Provinsi Sulsel, dalam beberapa dua hari terakhir.
Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten HST akhirnya mengetahui ada 8 orang dalam Klaster Kabupaten Gowa yang mengalami flu hingga demam. Dan akhirnya langsung dilakukan pemeriksaan.
• 7 Pertanyaan Penting Soal Virus Corona, Jawaban Ahli Soal COvid-19 Perlu Anda Ketahui
• Pasien Virus Corona Tanpa Gejala Mulai Muncul, Ini Gejala yang Dialami Penderita Covid-19
• Daftar 5 Kelemahan Virus Corona, Cocok Diketahui untuk Cegah Penularan Covid-19
Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid 19 Kabupaten HST, Sakdillah, Selasa (7/4/2020), membeberkan sampai saat ini hasilnya negatif.
Rencananya, meski negatif, mereka bakal dites ulang untuk memastikan hasilnya benar-benar negatif.
Pemeriksaan ulang dilakukan sepekan lagi menjelang masa Orang Dalam Pemantauan (ODP) jemaah yang baru pulang ijtima.
"Kami terus melakukan pemantauan," katanya.
Dari data Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid 19 Kabupaten HST tercatat ada 28 orang yang melakukan kegiatan di Gowa.
Lalu bagaimana nasib 20 orang lainnya?
Mengingat 20 orang tersebut tak menunjukan gejala, pemeriksaan rapid tes tidak dilakukan. Namun, terus dilakukan pemantauan.
"Jika ada menunjukkan gejala, langsung kami tes," katanya.
Pihaknya juga meminta ODP yang ada di Kabupaten HST termasuk yang baru datang dari Gowa dapat berdiam diri di rumah hingga masa pemantauan selesai.
Selain itu, ODP lainnya, juga terus memantau melalui jejaring di semua puskesmas.
Petugas yangg dikerahkan merupakan semua petugas survrilance puskesmas dan tim gugus tugas.
Cara pemantauan seperti turun ke lapangan langsung. Hingga melalui telpon via online.
"Kami juga menyediakan form. Kami berharap yang ODP bisa menaatinya. Sebaiknya ODP di rumah saja, kalau pun terpaksa keluar pakai masker dan jaga jarak aman minimal satu meter," tegasnya.
Hingga saat ini belum ada peningkatan dari ODP menjadi Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Pihaknya juga tetap melakukan peningkatan kewaspadaan hingga saat ini.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten HST mengarahkan seluruh puskesmas di HST agar selalu memberikan informasi kepada masyarakat terkait covid 19.
Untuk mencegah adanya penyebaran covid-19 di HST, rencananya Dinas Kesehatan HST bakal melakukan pemesanan seribu unit rapid tes.
Menurut Sakdillah, rapid tes ini penting untuk upaya screening awal.
Seribu unit rapid tes bakal dibeli melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Satu unit rapid tes harganya mencapai Rp 250 ribu per unit.
Sementara itu, di Kabupaten HST angka ODP terus berkurang. Tercatat per 7 April 2020 angka ODP sudah 65 dan 107 orang selesai dipantau.
Rinciannya, Kecamatan Pandawan 16 dan 11 selesai dipantau, Batang Alai Utara tiga orang dalam pemantauan dan tujuh sudah selesai dipantau, Limpasu ada dua orang dipantau, Batang Alai Timur tiga orang dipantau dan satu orang selesai dipantau, Labuan Amas Utara enam orang dipantau dan tiga orang selesai dipamtau, Barabai ada 27 orang dipantau dan 35 orang selesai pemantauan.
Kemudian, Labuan Amas Selatan ada lima orang dipantau dan 15 selesai dipantau, Haruyan ada empat orang dipantau dan sembilan orang selesai dipantau, Hantakan tiga orang selesai dipantau, Batu Benawa satu orang dipantau dan dua selesai dipantau, sedangkan Batang Alai Selatan ada empat orang dipantau dan 19 orang selesai dipantau.
Ada 58 Orang Klaster Gowa di Kabupaten Tabalong
Gugus tugas penanganan Covid 19 Kabupaten Tabalong akan melakukan pengecekan Rapid Test pada Rabu (08/04/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Tabalong dr Taufiqurrahman mengatakan akan ada 58 orang.
58 orang ini merupakan orang dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), ini adalah orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien yang saat ini sudah dinyatakan positif covid 19 dan memiliki riwayat ke Gowa dan saat ini dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin.
Serta keluarga dari pasien yang juga melakukan kontak langsung.
Dokter Taufiqurrahman menambahkan rapid tes dilakukan dibagi dua tempat yaitu 25 orang melakukan rapid tes di Puskesmas Muara Harus sebanyak 25 orang, 20 orang di Puskesmas Kelua.
“Dan 13 orang anggota keluarga juga akan dilakukan rapid tes diantara dua puskesmas tersebut, salahsatu orang yang sempat megantarkan pasien postifif juga kaan dilakukan rapid test,” ujarnya.
Dokter Taufiq mengatakan proses rapid tes akan dibuatkan jalur berbeda dengan para pasien umum yang akan berobat ke puskesmas.
Akan diatur sesuai dengan SOP yang telah dilakukan dalam rapid test dilakukan kepada ODP.
“Pada petugas laborarorium juga dilengkapi dengan APD yang lengkap, hasil bisa segera diketahui tak lama setelah pengetesan,” ujarnya.
ODP yang melakukan rapid test diminta untuk saling menjaga jarak, dan sebenarnya ini juga perlu dilakukan kepada setiap orang.
Untuk yang dinyatakan negatif juga diimbau untuk tetap melakukan karantina mandiri sampai masa karantina mandirinya selesai.
Hasil Penelusuran Pasien PDP di Kabupaten Balangan
Satu warga Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Balangan, Kalsel dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid 19.
Status tersebut diberikan kepada pasien karena memiliki gejala yang diduga virus corona.
Ketua Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Balangan, Ansharuddin diwakili Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Balangan, Erwan Karya Mega Latif menerangkan, PDP yang ada di Balangan merupakan warga Balangan yang datang dari acara Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan.
Yang bersangkutan datang pada tanggal 23 Maret 2020 bersamaan dengan rombongan cluster Gowa dari Balangan. Secara otomatis, para cluster Gowa di Balangan berstatus ODP, termasuk satu warga yang saat ini PDP.
"Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, dan hasilnya yang bersangkutan mempunyai gejala yang mengarah pada PDP," jelas Erwan saat ditemui awak media di ruang Bupati Balangan, Senin (6/4/2020).
Lebih lanjut, Erwan menerangkan, pasien memiliki suhu tubuh 38 derajat. Kemudian mengalami flu dan batuk. Gejala terakhir yakni sesak nafas. Karena serangkaian gejala itulah, pasien langsung dibawa ke RSUD Balangan untuk diperiksa lebih lanjut.
Rapid test juga sudah dilakukan terhadap warga Tebingtinggi tersebut. Namun hasil awal dinyatakan reaktif. Dalam artian negatif terdapat virus. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, status yang awalnya ODP, menjadi PDP.
"Hasil laboratorium RSUD Balangan menyatakan dalam tubuh korban ada virus. Namun masih virus secara umum, belum mengarah pada Covid 19," ucap Erwan.
Rencananya, sore ini satu warga Balangan yang PDP itupun akan dirujuk ke RSUD Boejasin untuk pemeriksaan lebih lanjut. Menunggu proses pemindahan, yang bersangkutan di isolasi di RSUD Balangan.
Pasien berstatus ODP ini, yakni warga Kecamatan Tebingtinggi berjenis kelamin laki-laki, usia 50 tahun hanya tinggal bersama sang istri. Lantas, istrinya pun secara otomatis ditetapkan sebagai ODP.
Melihat kondisi saat ini, pengawasan terhadap warga Balangan yang merupakan cluster Gowa pun ujar Erwan bakal lebih intens.
Walaupun mereka sudah keluar dari ODP, namun tenaga medis di lapangan masih tetap melakukan pemantauan. Saat ini, terdata ada 39 warga Balangan yang datang dari Gowa. Sementara yang masuk ODP ada delapan orang.
Selain itu, untuk pemeriksaan rapid test, para cluster Gowa ini menjadi diutamakan. Pada status Kabupaten Balangan yang tanggap darurat Covid 19 ini, Erwan pun menghimbau agar masyarakat Balangan lebih disiplin.
Terutama untuk mengukuti inbauan dari Bupati Balangan.
"Melihat kondisi sekarang, kalau tidak ada hal penting, jangan keluar dulu dan apabila ada masalah kesehatan bisa langsung menghubungi call center kami," tutupnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi/ Reni Kurniawati/isti rohayanti)
