Berita Tanahlaut
Tanggap Covid-19, Tiga Desa di Tanahlaut Ini Bentuk Posko Bersama
Tiga desa di Kecamatan Panyipatan Tanahlaut membuat posko Tanggap Covid-19 di Desa Kandangan Lama
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Menghadapi wabah Covid 19 tiga desa di Kecamatan Panyipatan membuat posko tanggap Covid 19 di Desa Kandangan Lama RT 8 RW 3 Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanahlaut Provinsi Kalimantan Selatan.
Posko yang dibuat dengan dana swadaya dan atas kesadaran pemuda dan warga tiga desa sudah 14 hari dibuat untuk mencegah masuknya Covid 19 ke Panyipatan.
Tiga desa yakni Desa Kandangan Lama, Batakan, dan Tanjung Dewa berswadaya untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, penyemprotan disinfektan, dan sebagai pusat informasi kedatangan orang dari bepergian dari luar Kabupaten Tanahlaut.
"Kami di posko semua tak ada yang menerima gaji, dan dana penyemprotan serta biaya operasional semua hasil urunan warga," ujar ketua pelaksana, Jony Fink kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (10/4/2020).
Dibentuknya posko terang Jony murni kepedulian relawan dari tiga desa terhadap kondisi wabah Covid 19 kini. Dengan adanya posko diharapkan tak ada orang pembawa Covid 19 masuk di Kecamatan Panyipatan.
• BREAKING NEWS : Pasien Positif Covid-19 di Kalsel Bertambah Lagi, 2 Dari Kota Banjarmasin
• Cuti Bersama Lebaran 2020 di Ramadhan 1441 H Digeser ke Akhir Tahun karena Wabah Corona
• Jemaah Salat Jumat Buka Paksa Pintu Pagar Masjid Alkaromah Martapura
• Gejala Covid-19 Baru Muncul 5 - 6 Hari, Perhatikan Ini Selama Wabah Virus Corona
Posko tanggap Covid 19 sendiri terang Jony terdiri dari banyak unsur yakni dari unsur pemerintah desa, kepala desa, Habar Desa, Pokdarwis, Karang Taruna, dan Puskesmas.
Posko terang Jony akan tetap berdiri hingga wabah Covid 19 selesai.
"Sampai wabah Covid 19 selesai dan Tanahlaut dinyatakan aman," tambahnya.
Terkait adanya instruksi baru bahwa dana desa sebagian dapat digunakan untuk penanganan Covid 19 sebut Jony ia mengapresiasi. Namun saat ini ungkapnya masih belum terealisasi.
"Kalau nunggu dari Dana Desa lambat, jadi lebih baik warga dengan kesadaran sendiri," ujarnya.
(banjarmasinpost.co.id/milna sari)