Berita Nasional

Fakta Lengkap Bentrok TNI dan Polri Hingga Sebabkan 3 Polisi Tewas dengan Luka Tembak

Inilah fakta lengkap bentrok TNI dan Polri hingga sebabkan 3 polisi tewas terkena tembakan.

Editor: Rendy Nicko
(IRSUL PANCA ADITRA)
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw ketika memeriksa personel Polres Mimika usai memimpin apel, Senin (23/12/2019). 

Editor: Rendy Nicko Ramandha
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sejumlah fakta terungkap saat bentrok antara anggota TNI dengan Polri terjadi di Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020) sekitar pukul 07.40 WIT.

Bentok antara Polri dan TNI yang terjadi ini telah membuat 3 polisi tewas dan beberapa mengalami luka.

Diduga karena kesalahpahaman antara anggota Polri di Polres Mamberamo Raya dengan personel TNI yakni Satgas Yonif 755 yang kemudian memicu bentrok sampai 3 polisi tewas.

3 anggota polisi tewas di Polres Memberamo Raya tewas diketahui mengalami luka tembak saat bentrok dengan TNI. Ketiganya yakni, Briptu Alexander Ndun, Briptu Marcelino Rumaikewi dan Bripda Yosias.

LINK TVRI! Live Streaming Belajar dari Rumah Hari Ini, Siaran Langsung TVRI dan Live Vidio.com

3 Polisi Tewas Saat Bentrok TNI dan Polri, Kompolnas Bereaksi Keras

Panduan Login www.prakerja.go.id dan Syarat Kartu Prakerja, Ini 5 Poin Penting Buat Anda

Cara Dapat Paket Internet Murah 50 GB Telkomsel, Kuota Gratis Indosat dan XL Masih Berlaku

Selain itu, ada juga dua anggota polisi yang mengalami luka tembak yakni, Bripka Alva Titaley anggota Reskrim Polsek Mamteng, dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT Polsek Mamteng.

Pasca- bentrok tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua menurunkan Tim Gabungan untuk menyelidiki penyebab terjadinya bentrokan.

Berikut fakta selengkapnya yang banjarmasinpost.co.id rangkum dari Kompas.com :

1. Bentrok berawal dari kesalahpahaman

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, bentrokan terjadi berawal dari kesalahpahaman.

"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Waterpauw, saat dihubungi, Minggu.

Dikutip dari Antaranews.com, menurut Waterpauw, insiden yang terjadi Minggu dini hari itu sebetulnya sudah diselesaikan pada Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 23.00 WIT.

"Dari laporan yang diterima, terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," katanya dikutip dari Antaranews.com.

Sambungnya, Kapolres Mamberamo Raya sedang berupaya menyelesaikan masalah tersebut dengan Dandim 1702/Sarmi.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bagikan bantuan bagi aparat TNI yang bertugas di pos pengamanan di Jayapura, Se;asa (5/7/2016).
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bagikan bantuan bagi aparat TNI yang bertugas di pos pengamanan di Jayapura, Se;asa (5/7/2016). (Humas Polda Papua)

2. Tiga polisi tewas, dua luka tembak

Akibat bentrok tersebut, tiga anggota Polres Mamberamo Raya tewas setelah mengalami luka tembak.

“Akibat kesalahpahaman tersebut 3 orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias mengalami luka tembak di leher dan dada sebelah kiri dan paha bagian kiri,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal dikutip dari TribunPapua.com.

Sebelum meninggal, kata Kamal, Briptu Alexander Ndun yang mengalami luka tembak di paha kiri sempat dirawat di RSUD Kawera Mamberamo Raya.

"Iya yang satu itu sempat dirawat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/4/2020).

Selain korban tewas, sambungnya, ada dua polisi yang juga mengalami luka tembak. Mereka akan diterbangkan dari Mamberamo Raya ke Jayapura untuk menjalani perawatan.

Korban luka tembak adalah Bripka Alva Titaley anggota Reskrim Polsek Mamteng dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT Polsek Mamteng.

3. Polda Papua dan Kodam Cendrawasih bentuk tim gabungan

Untuk mengetahui penyebab bentrokan yang terjadi antara aparat Polres Mamberamo Raya dengan Satgas Yonif 755 di Kabupaten Mamberamo Raya, Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih membentuk tim gabungan.

Hal itu disampaikan Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (12/4/2020).

"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan pihak Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," tulis Eko.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw ketika memeriksa personel Polres Mimika usai memimpin apel, Senin (23/12/2019).
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw ketika memeriksa personel Polres Mimika usai memimpin apel, Senin (23/12/2019). ((IRSUL PANCA ADITRA))

4. Kapolda dan Pangdam akan bertolak ke Mamberano Jaya

Pasca-terjadinya bentrok itu, Kapolda Papua memastikan akan segera bertolak ke Mamberamo Raya bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab.

"Senin (13/4/2020) saya bersama Pangdam XVII/Cenderawasih akan ke Mamberamo Raya, namun hari ini Danrem 172, Direktur Intelkam dan beberapa pejabat ke Mamberamo Raya," kata Waterpauw.

Selain itu, Waterpauw juga telah memerintahkan seluruh anggota Mapolres Mamberamo Raya beserta dengan keluarganya untuk tidak keluar dari Mako sampai masalah tersebut tuntas.

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Bentrok TNI dengan Polri di Mamberamo Raya, Berawal dari Salah Paham hingga 3 Polisi Tewas

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved