Wabah Virus Corona
Penderitaan Bima Arya Saat Diisolasi Karena Positif Covid-19 Diungkap, Pilih Baca Kesultanan Ottoman
Wali Kota Bogor Bima Arya masih diisolasi setelah dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona atau Covid-19.
Editor : Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sampai saat ini, Wali Kota Bogor Bima Arya masih diisolasi setelah dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona atau Covid-19.
Bima Arya mengaku menderita ketika mulai diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor karena positif Covid-19.
Namun penderitaan itu bukan karena penyakit, justru tertahan di ruangan 7x3 meter persegi yang membuatnya menderita.
Dalam sesi wawancaranya dengan Wartakotalive.com usai diisolasi 22 hari, ia menceritakan apa saja kegiatannya selama di rumah sakit.
• Paniknya Ruben Onsu Saat Wabah Covid-19 Diungkap Sarwendah, Ayah Betrand Pikirkan 6.500 Karyawannya
• Murka Ajay Devgan Efek Covid-19 Kala India Lockdown, Suami Kajol Cuitkan Ini di Twitternya
• Motif Sebenarnya Penampar Perawat yang Memintanya Pakai Masker Cegah Covid-19 di Semarang Terungkap
Ketika memasuki ruangan isolasi, Bima hanya hanya boleh menghabiskan waktunya sendirian.
Disitu ia harus meninggalkan segala aktifitasnya sebagai Wali Kota Bogor.
Hal itulah yang membuatnya menderita di awal isolasi.
"Memang terus terang saya menderita karena saya enggak bisa diam bahkan di Kantor Wali Kota saya biasanya tidak terbiasa lama-lama karena saya lebih senang turun ke lapangan," ungkapnya lewat videoconference Senin (13/4/2020).
Namun ketika hasil Swab positif ia harus menerima kenyataan bahwa ia harus diisolasi sampai waktu yang tidak ditentukan.
Ia harus mendiami ruangan 7x3 meter persegi yang hanya menyediakan tempat tidur, kamar mandi dan balkon.
Di sana ia pun berusaha mulai menikmati aktifitasnya yang baru sebagai pasien Covid-19.
Ia mulai mencari berbagai aktifitas yang dapat dikerjakan di ruangan kecil tersebut.
Misalnya saja olahraga kecil-kecilan, membaca buku, bahkan sampai menulis buku.
Sudah ada beberapa buku yang dilahapnya selama isolasi 22 hari.
Buku-buku itu umumnya dibelinya ketika melakukan kunjungan ke Turki.