Sport
Latihan Renang Gabungan Memotivasi Atlet Umum dan Atlet Difabel Kalsel
Melatih atlet renang umum dan atlet difabel Kalimantan Selatan, tidak ada kendala sama sekali.
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMAAINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Saat Selasa (14/4/2020) pagi, Djuhdiannor atau yang biasa disapa Om Ateng sudah berdiri di tepi kolam gelanggang olahraga (GOR) Hasanuddin HM, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan ( Kalsel ).
Kolam renang berukuran 50 x 21 meter itu telah diisi 12 atlet renang binaannya yang sedang berlatih.
Mengenakan kaos yang dilapisi jaket kulit berwarna gelap, bapak tiga orang anak itu sigap melatih dari arah timur kolam.
Sesekali peluit yang menggantung di lehernya itu ia tiup kencang, lalu disusul suara deburan air dari para atlet di kolam.
Pelatih renang asal Banjarmasin itu, mengatakan, mereka yang berlatih merupakan gabungan dari atlet renang NPC dan atlet renang umum.
Dengan menggabungkan dua jenis atlet tersebut, ia berharap dapat memberikan motivasi yang baik untuk para atlet binaannya.
• Perenang Kalsel Tetap Gigih Latihan untuk Ikuti Pesta Olahraga Difabel
• Atlet Renang Kalsel di Pelatnas Khawatir Penurunan Semangat karena APG Filipina Tertunda Lagi
• Tak Ada Kejuaraan, Semangat Latihan Perenang NPC Kalsel Tetap Oke
• VIDEO Tersendatnya Regenerasi Atlet Renang di Kalsel Diungkap Pelatih Renang Ini
• Riyanti, Atlet Renang Difabel Berprestasi Baru Saja Ikuti Training Camp di Korea
• Atlet Renangg PNC Tetap Rutin Latihan
"Untuk kemajuannya, motivasi berlatih dari anak-anak disabilitas itu lebih tinggi. Meskipun, dibaur dalam satu latihan kata Djuhri.
Melatih atlet gabungan antara atlet renang umum dan atlet difabel, lelaki yang sudah 15 tahun menjadi pelatih atlet renang itu mengaku tidak ada kendala.
Latihan tetap berjalan dengan jadwal yang rutin, yaitu dari hari Senin sampai hari Sabtu.
Latihan renang masih bisa digabung, namun dalam latihan fisik kedua jenis atlet tersebut akan mengikuti rangkaian latihan yang berbeda.
Kegiatan cabang olahraga renang yang ia bina tetap berjalan dengan baik, terhitung dalam satu Minggu ada sebanyak 10 kali latihan yang ia bina.
Atlet difabel binaannya yang paling jauh berasal dari Kabupaten Tabalong.
Saat latihan itu, Djuhri juga mengawasi perempuan asal Kota Marabahan, Kabupaten Baritokuala (Batola).
Diketahui, atlet dari Kota Marabahan tersebut pernah meraih 2 medali emas di kejuaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 Jawa Barat, pada Asean Paragames 2017 Malaysia 1 perak dan 1 perunggu, dan terakhir di Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) di Kabupaten Tabalong meraih 4 medali emas.
Perempuan asal Marabahan binaan Djuhri cabang renang gaya bebas dan gaya dada itu, terlihat sibuk melakukan aktivitas latihan renang di GOR Hasanuddin.
Sebelumnya, dia fokus berlatih di Solo, Jawa Tengah, untuk mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) dari seluruh atlet se-Indonesia. (Banjarmasinpost.co.id/Leniwulandari)
