Wabah Corona di Kalsel
Tanbu Zona Merah Covid-19, Bupati Malah Tutup Posko di Perbatasan, Wakil Rakyat Bereaks
Menurutnya, siskamling tidak ada yang menjamin warga benar-benar mau jaga di pos masing-masing.
Penulis: Man Hidayat | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Bupati Tanahbumbu H Sudian Noor telah mengambil kebijakan terkait penutupan posko-posko yang ada di perbatasan Tanahbumbu dengan tiga kabupaten lainnya.
 
Penutupan atau pembubaran posko tersebut dilaksanakn perhari ini, Senin (20/4/2020).
Misalnya di perbatasan Mentewe dengan Kabupaten Banjar - Kandangan dengan Tanbu ini sudah tak dijaga lagi.
 
Itu dibenarkan Camat Mentewe, Sulhadi saat dibubungi banjarmasinpost.co.id.
• Firasat Suami BCL Soal Covid-19 Sebelum Meninggal Diungkap, Ipar Ashraf Sinclair Sempat Tertawakan
• Mahar Pernikahan Vebby Palwinta & Razi Bawazier, Arie Untung & Dewi Sandra Hadir Secara Virtual
• Gelang Luna Maya dari Mantan yang Masih Disimpan Diungkap pada Raffi Ahmad, Hadiah Suami Syahrini?
Dia menyebutkan per senin ini tak lagi jaga posko perbatasan.
Itu sesuai dengan intruksi yang diterima dari pimpinannya.
 
"Iya, mulai hari ini tidak jaga lagi di posko Emil Kecamatan Mentewe," katanya.
 
Begitu juga di Posko Satui - Tanahlaut dan Posko Batu Ampar - Serongga Kotabaru.
Ketiga posko perbatasan ini sudah tak dijaga tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19.
Kebijakan ini menuai kontroversi karena dianggap melonggarkan pintu masuk ke Tanahbumbu, padahal Tanbu sudah menjadi Zona Merah dengan 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
 
Terpisah, Wakil DPRD Kabupaten Tanbu Alpiya Rahman, juga sangat menyayangkan kebijakan yang diambil Bupati Tanahbumbu, di situasi seperti ini.
Dimana Tanbu terjadi peningkatan drastis kasus covid, bahkan Tanbu menjadi nomor 3 terbanyak di provinsi Kalsel
 
"Seharusnya tidak perlu posko-posko perbatasan itu dibubarkan, ini adalah langkah awal kita untuk mendeteksi keluar masuknya orang, harusnya ini tetap berjalan. Kalau menurut Bupati possiskamling itu lebih efektif, silakan jalankan tapi posko tetap juga berjalan agar semakin ketat di kabupaten kita pemeriksaannya," sebutnya.
 
Ini bukannya memperketat, lanjutnya, malah melonggarkan.
"Tolong pak bupati sayangi rakyatmu jangan mengambil kebijakan yang justru akan memperarah keadaan," ujar politisi dari fraksi Gerindra ini.
 
Menurutnya, siskamling tidak ada yang menjamin warga benar-benar mau jaga di pos masing-masing.
Bisa saja, mungkin hanya sebagian desa bisa menjalankan tapi desa lain belum tentu.
 
"Posko di Satui, tadi malam sudah tidak ada yang jaga, saya lewat jam 4 dinihari, tak seorang pun jaga disana. Sekarang, orang bebas keluar masuk ke Tanbu," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/man hidayat)
