Wabah Corona di Kalsel
Video Usulan PSBB di Banjarbaru, Nadjmi Tunggu Keputusan Pemprov Kalsel
Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani masih menunggu keputusan Pemprov Kalsel terkait PSBB di Kota Idaman
Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kasus positif covid-19 di Kota Banjarbaru pada Senin, (20/4/2020) masih tidak ada perubahan dengan jumlah total pasien positif covid-19 ada 11 orang.
Pasien Positif covid-19, di Banjarbaru tersebar di Kecamatan Banjarbaru Selatan ada lima orang, Landasan Ulin empat orang dan dan Banjarbaru Utara ada dua orang.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarbaru Rizana Mirza mengatakan hingga Senin, (20/4) untuk ODP di Banjarbaru ada 229 orang dan 11 orang positif covid-19. Dikatakannya untuk tujuh pasien yang dikarantina di Ambulung Banjarbaru kondisi stabil.
"Dari informasi yang kami terima dari pihak provinsi, pasien positif di Banjarbaru dalam keadaan stabil. Kita berdoa semoga segera sehat dan pulih dalam beberapa hari ke depan," katanya.
Sementara itu, pada Senin (20/4) siang, Pemprov Kalsel mengadakan rapat dengan mengundang pejabat tinggi dari tiga daerah di Kalsel, satu di antaranya Kota Banjarbaru dengan pembahasan kemungkinan usulan bersama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Wali Kota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani usai rapat paripurna di DPRD Banjarbaru mengatakan bahwa rapat itu membahas wacana tentang usalan penerapan PSBB bersama untuk di tiga daerah yang berdekatan dengan kota Banjarmasin.
Namun, dirinya masih belum mengetahui dari hasil rapat tersebut.
Mengingat rapat dihadiri Sekretaris Daerah Banjarbaru, Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru dan Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru.
• PSBB di Banjarbaru Tunggu Keputusan Pemprov Kalsel
• Nasib Ojol Saat PSBB Diterapkan di Kota Banjarmasin Diungkap Wali Kota Ibnu Sina
• Warga Kota Banjarmasin Terancam Denda Rp 100 Juta Jika Lakukan Hal Ini Saat PSBB
Nadjmi mengatakan bahwa Pemprov Kalsel melihat bahwa penerapan PSBB di Kota Banjarmasin di nilai kurang efektif bila tidak didukung oleh daerah terdekat.
"Pemprov Kalsel mungkin melihat penerapan PSBB di Kota Banjarmasin kurang efektif. Karena harus diakui banyak pergerakan manusia dari daerah penyangga Banjarmasin," kata Nadjmi Adhani.
Disebutkan Wali Kota bahwa beberapa indikator memang telah muncul di Kota Banjarbaru. Salah satunya, dari aspek kesehatan yakni transmisi lokal atau penularan lokal Covid-19 yang terjadi di dalam Kota Banjarbaru. Dia menegaskan untuk PSBB masih menunggu keputusan dari Pemprov Kalsel.
"Kalau memenuhi syarat, siap tidak siap, suka tidak suka, mau tidak mau, kita (Kota Banjarbaru) akan menerapkan PSBB," tambahnya (banjarmasinpost.co.id/ Aprianto)