Berita Tanahlaut
VIDEO Pemohon SIM di Tala Susut Drastis, Jam Layanan Diperpendek
Jam buka layanan SIM sama yakni mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, sedangkan pada kondisi normal hingga pukul 15.00 Wita.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Meski virus corona atau covid-19 masih mewabah, namun Kepolisian Resort (Polres) Tanahlaut (Tala) masih tetap memberikan pelayanan publik.
Di antaranya pembikinan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Hanya saja jam layanan dikurangi hanya menjadi empat jam dari semula tujuh jam pada kondisi normal.
Jam buka sama yakni mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, sedangkan pada kondisi normal hingga pukul 15.00 Wita.
• VIDEO Perjuangan Petugas Kebersihan di Kabupaten Tanbu Bantu Warga
• VIDEO Dapur Umum di HSS, Siapkan Menu Bergizi untuk Penarik Becak
• VIDEO Bantuan APD, Thermal Gun hingga Tempat Cuci Tangan BRI Tanjung
"Alhamdulillah loket SIM-nya tetap buka. Kemarin itu sempat waswas juga kalau tutup karena sejak adanya corona banyak kantor yang tutup," ucap Aban, warga Takisung, Selasa (21/4/2020).
Bapak dua anak ini mengatakan SIM-nya hampir berakhir masa aktifnya sehingga harus segera ia perpanjang.
Apalagi dirinya kerap bepergian ke Kota Pelaihari untuk berbelanja barang kebutuhan dan barang dagangan lainnya.
Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi mengatakan pihaknya tetap terus berupaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat meski di tengah situasi mewabahnya virus corona saat ini.
"Masih buka tiap hari. Jadi, masyarakat tak perlu risau karena pelayanan tetap berjalan," tandasnya.
Kasat Lantas AKP M Taufiq menuturkan pelayanan tetap memperhatikan cegah tangkal covid-19.
Contohnya mengatur jarak kursi tunggu pemohon SIM dan menyediakan pencuci tangan serta bilik sterilisasi.
"Sebelum masuk ke ruangan pemohon serta petugas kami wajib mencuci tangan atau dengan hand sanitizer yang telah kami siapkan. Selain itu disarankan semuanya mengenakan masker," ucapnya.
Upaya tersebut guna menghindarkan risiko penularan virus corona.
Karena itu tiap orang meski sama-sama melakukan proteksi diri agar satu sama lain tak menjadi potensi carrier virus penyakit.