Berita Banjarbaru
Pedagang di Banjarbaru Tagih Uang Muka, Buntut Batalnya Pasar Ramadan
Batalnya pasar ramadhan digelar di Kota Banjarbaru membuat pedagang makanan menuntut dikembalikan uang muka yang terlanjur disetor
Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Pandemi covid-19, membuat event tahunan Pasar Ramadan di Kota Banjarbaru buyar digelar.
Padahal, sebelum merebaknya pandemi covid-19, Dinas pemuda olahraga, kebudayaan dan pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru sudah berencana melaksanakan pasar Ramadhan.
Lokasinya tetap berada di dekat kawasan Kolam Renang Idaman Banjarbaru, seperti pelaksanaan tahun sebelumnya.
Puluhan pedagang yang ada di Kota Banjarbaru bahkan sudah melakukan pendaftaran untuk bisa menjual makanan dan minuman di pasar Ramadhan.
• Pasar Wadai di HST Ditiadakan, Bupati Siap Fasilitasi Secara Online
• Cegah Kerumunan, Pemkab Tapin Tiadakan Safari Ramadan dan Pasar Wadai
• Pasar Ramadan Ditiadakan, Pedagang di HSS Pilih Berjualan di Depan Rumah
Bahkan, sejumlah pedagang juga sudah menyetor uang muka kepada pihak ketiga yang sudah ditunjuk oleh Dinas pemuda olahraga, kebudayaan dan pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru.
"Kami memang sudah menyetor uang muka untuk stand pasar ramadhan di Banjarbaru. Jumlahnya bervariasi," kata seorang pedagang, Jumat, (24/6/2020).
Pedagang yang namanya enggan disebutkan ini menuturkan yang sudah menyetor uang muka lumayan banyak. Namun dirinya tidak mengetahui persisnya.
"Kita sudah mengetahui, kalau pasar Ramadhan tidak jadi dilaksanakan karena Corona. Kita berharap, uang muka kami bisa segera dikembalikan," ujarnya.
Kepala Seksi Budaya Disporabudpar Banjarbaru, Herliansyah mengatakan pasar ramadan tidak dilaksanakan untuk tahun ini karena adanya covid-19.
"Kita mendapatkan surat edaran dari Wali Kota Banjarbaru terkait dengan pembatasan kegiatan. Sehingga, pasar Ramadhan batal digelar," katanya.
Disinggung soal sejumlah pedagang yang sudah terlanjur membayar uang muka untuk stand, Herliansyah membenarkannya.
"Rencana awal, sebelum adanya covid-19, pasar Ramadhan memang akan dilaksanakan. Dengan total jumlah pedagang ada 135 orang," katanya.
Dari total ini, ada 25 pedagang yang sudah membayar uang muka dengan jumlah bervariasi. Total dari semua pedagang yang sudah membayar uang muka sebesar Rp26.250.000.
"Untuk biaya sewa stand pasar ramadhan satu bulan, sebesar Rp1,5 juta. Semuanya dikoordinir oleh pihak ketiga yang sudah ditunjuk," ujarnya.
Lalu bagaimana dengan nasib uang para pedagang yang sudah terlanjur disetorkan, Herli menuturkan bahwa pihak ketiga sudah bersedia dan menyanggupi akan mengembalikan uang para pedagang.
"Para pedagang meminta dikembalikan uang mereka, karena merasa pasar ramadan batal digelar. Sementara, uang muka itu sebagian sudah digunakan untuk operasional persiapan pasar ramadhan," bebernya.
Pihaknya sudah menengahi permasalahan ini antara pihak pedagang dan pihak ketiga pengelola Pasar Ramadan 2020.
• Pedagang Makanan Martapura Minta Diizinkan Berjualan Selama Ramadan, Begini Respons PD Pasar
• Wabah Corona, Pemkab Tanahbumbu Tak Fasilitasi Tempat Pasar Wadai
Awalnya, pihaknya menyarankan uang yang disetorkan untuk dilanjutkan pada tahun depan, namun para pedagang menolaknya.
"Jadi, hasil musyawarahnya, pihak ketiga meminta waktu dua bulan untuk bisa mengembalikan uang para pedagang yang sudah terlanjur disetor," tambahnya. (banjarmasinpost.co.id/aprianto)
