Berita Banjar
Petani Desa Keramat Ini Gagal Panen, Sejak Februari Asuransi Tani yang Ditunggu Belum Cair
Setelah harus menunggu sejak Februari lalu, Isam ternyata harus tetap gigit jari lantaran asuransi usaha tani padi yang diharapkan belum juga cair
Penulis: Milna Sari | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Setelah harus menunggu sejak Februari lalu karena padinya gagal panen setelah terendam banjir, Isam ternyata harus tetap gigit jari lantaran asuransi usaha tani padi (AUTP) yang diharapkan belum juga cair
Petani Desa Keramat Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar ini mengaku sudah berbulan-bulan menunggu dan belum ada kepastian.
"Sudah berbulan-bulan lamanya, tapi belum ada kepastian kapan dicairkan asuransinya. Kami sudah rugi banyak, padi gagal panen, belum lagi rugi tenaga selama menanam," jelasnya kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (30/4/2020).
• Iuran BPJS Kesehatan untuk Peserta Mandiri Turun Mulai 1 Mei, Kelas 3 Rp 25.500
• Menghilang Pasca Tabrakan, ABK Ini Ditemukan Tewas Mengapung di Muara Banjar
• Satpol PP Menarik Diri dari Pos PSBB KM 6, Begini Penjelasan Kasatpol PP Banjarmasin
Sebelumnya gagal panen petani Desa Keramat terjadi lantaran tanaman yang terendam.
Terang Isam, para petani sudah sudah mengikuti semua persyarakatan dari pemerintah agar para petani ini mendapat asuransi akibat gagal panen.
Pada Desa Keramat sendiri ujar Isam ada empat kelompok tani yang gagal panen.
"Kita hanya minta kepastian kapan asuransi ini dicairkan," ujarnya.
Berdasarkan data dari PPL sebanyak 60 hektare lahan sawah yang mengikuti progran serasi di Desa Keramat, semuanya gagal panen.
Sebelumnya Program Selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi) dari Kementrian Pertanian (Kementan) RI dijamin oleh asuransi usaha tani jika terjadi gagal panen atau hal lain yang dijamin oleh PT Jasindo.
Sementara Kadis TPH Kabupaten Banjar, M Fachry membenarkan belum cairnya asuransi usaha tani, petani yang gagal panen dalam program Serasi. Informasi terakhir sebutnya proses klaim kini masih diverifikasi oleh PT Jasindo selaku mitra AUTP.
Ditanya alasan lambatnya pencairan jelas Fachry pihak Jasindo mengaku karena luasannya yang banyak. Padahal ujar Fachry pihaknya sudah menghubungi berkali-kali.
"Kejadiannya sudah lama sejak Februari," tambahnya.
Masih dari Fachry, PT Jasindo menjanjikan sebelum lebaran idul Fitri tahun ini akan dibayarkan.
"Mudah-mudahan tidak ingkar," ujarnya.
Memang ujar Fachry petani sudah menunggu namun ia memastikan selambat-lambatnya dana asuransi pasti akan dicairkan karena sudah ada kerjasama dengan Kementan.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)
