Token Listrik Gratis

Subsidi Listrik 900 VA dan 1.300 VA Light Up, Banyak yang Gagal Terima Terungkap Ini Masalahnya

Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) yang membuat program Light Up Indonesia memberikan subsidi listrik 900 VA dan 1.300 VA

Editor: Didik Triomarsidi
Humas PLN untuk BPOST Group
Petugas PLN saat melakukan pencatatan meter pelanggan. Di saat Covid-19 mewabah, PLN mempermudah layanan dengan mencatatan secara mandiri via WhatsApp. 

Editor : Didik Trio Marsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Masyarakat pelanggan listrik 900 VA dan 1.300 VA dapat menikmati subsidi bagi keluarga prasejahtera selama pandemi Virus Corona ini.

Adapun bantuan tersebut diberikan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) yang membuat program Light Up Indonesia.

Dengan bantuan maksimal senilai Rp 100.000, diharapkan dapat membantu 20.000 warga setiap bulannya.

Program ini berlangsung dari April hingga Juni 2020 dan pendaftaran akan dibuka setiap tanggal 1-7 pada bulan berjalan.

Soal dan Jawaban SD Kelas 4,5 dan 6 Kamis 7 Mei 2020 Materi Belajar dari Rumah TVRI Tidak Ada

Pertama di Dunia, Disney Shanghai Dibuka Kembali Mei Ini, Covid-19 Gerogoti Pendapatan

Sepak Bola Jerman Perlahan Hidup Kembali, Kanselir Angela Merkel Beri Lampu Hijau untuk Liga Jerman

Banyak yang gagal

Founder & CEO YCAB Veronica Colondam mengatakan, masih banyak yang gagal untuk mendapatkan bantuan ini dikarenakan beberapa hal.

"Ada yang nakal, ya kalau yang nakal mereka tidak pantas menerima, jadi untungnya kita minta si calon penerima ini harus memotret meterannya, nah disitu kan kelihatan voltase dan VA-nya berapa," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Di antara mereka yang gagal, masalah terbanyak yang didapati yakni karena salah memasukkan format ID Pelanggan yang terdapat di meteran.

ID Pelanggan yang seharusnya dimasukkan ketika mengisi data di laman Light Up Indonesia berjumlah 11 hingga 12 digit.

"Ada yang memasukkan lebih dari 12 digit. Itu jadi masalahnya," jelas Veronica.

Pendaftaran subsidi listrik


Diskon listrik PLN YCAB(screenshoot)

Menurut Veronica, bukan hanya masalah teknis seperti pengisian data saja yang membuat gagalnya kebanyakan calon penerima bantuan.

Banyak pula yang telah memasukkan ID Pelanggan secara benar, namun ketika diverifikasi oleh PLN harus didrop karena terjadi kesalahan.

"Tetapi, ada yang memasukkan pas 12 digit, tapi pas verifikasi di PLN nya digugurin lagi karena menurut PLN ada typo atau salah ID pelanggan," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved