Wabah Virus Corona
FAKTA Video Plandemic Judy Mikovits Soal Virus Corona yang Buat Geger Ahli Terkait Covid-19
FAKTA Video Plandemic Judy Mikovits Soal Virus Corona yang Buat Geger Ahli Terkait Covid-19
Fakta: Virus corona tidak ada hubungannya dengan vaksin influenza.
Memang benar bahwa beberapa tahun lalu, Italia menemukan vaksin flu yang terdiri dari empat jenis flu yang berbeda, dan vaksin ditumbhkan di sel-sel anjing. Namun, itu semua tidak ada kaitannya dengan virus corona di Italia.
• Berikut Cara Turun Kelas Fasilitas Kesehatan Saat Ramai Kenaikan Iuran BPJS
Terlebih, kata Bertram Jacobs, seorang profesor virologi di Arizona State University, sudah ada analisis genetik yang jelas menunjukkan bahwa jenis virus corona di Italia sama dengan yang berasal dari China. Virus corona di Italia juga telah terbukti berhubungan erat dengan virus corona yang ada pada kelelawar.
Menurut dia, klaim Mikovitz mencerminkan gerakan anti-vaksin. Selama pandemi AIDS, pernah ada kosnpirasi yang muncul bahwa HIV berasal dari vaksinasi polio yang terkontaminasi di Afrika.
"Itu komentar tidak masuk akal. Saya yakin, itu bagian cerita yang dibuat dari gerakan anti-vaksin," katanya.
3. Klaim: Vaksin tidak berfungsi dan malah akan membunuh orang
Mikovits mengatakan kepada pewawancara, "Tidak ada vaksin saat ini yang berhasil sesuai jadwal untuk virus RNA."
Meskipun mengklaim tidak anti-vaksin, Mikovits sekali lagi mendorong tindakan anti-vaksin dengan mengatakan bahwa vaksin virus corona baru akan "membunuh jutaan orang."
Fakta: Itu klaim konyol, kata Benjamin tenOever, seorang ahli mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Mount Sinai Icahn School of Medicine.
Menurut dia, beberapa kisah sukses besar terkait vaksinasi justru vaksin terhadap virus RNA, termasuk polio, campak, dan demam kuning.
Untuk diketahui, virus RNA merupakan virus yang materi genetiknya RNA, asam nukleat.
Jacobs berkata bahwa vaksin demam kuning terus dipelajari hingga sekarang karena itu adalah vaksin yang sangat baik. Satu suntikan vaksin demam kuning saja memberi perlindungan seumur hidup.
• Youtube Down Jadi Trending Topic di Twitter, Prediksi Penyebabnya Diungkap Sosok Ini
Demikian juga terkait klaim bahwa vaksin telah membunuh jutaan orang. Hal itu tidak ada dasarnya dan tidak terbukti. Sejak digunakan di dunia Barat sekitar 200 tahun yang lalu, vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa.
Lagipula, para ahli akan memastikan bahwa keamanan vaksin corona tetap dijaga meski waktu pembuatannya lebih singkat. Caranya dengan melakukan pengujian bertahap dari hewan hingga manusia sesuai standar.
Vaksin baru juga dapat dikembangkan dari vaksin lama yang telah terjamin keamanannya, sehingga proses penelitian menjadi lebih cepat. Salah satu jenis vaksin yang melewati proses ini adalah vaksin buatan tim Universitas Oxford yang telah memulai uji coba pada manusia karena didasarkan pada struktur vaksin untuk sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/ilustrasi-virus-corona12.jpg)