Kriminalitas Regional

Adik Tewas Ditusuk Kakak Tepat di Jantung, Wira Meregang Nyawa Tepat di Malam Takbiran

Korban atas nama Wira (21), tewas setelah ditusuk di bagian jantung akibat terlibat pertikaian dengan QA (27), kakak kandungnya

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/wartakota
Ilustrasi penusukan adik kandung. 

Editor : Didik Trio Marsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID, GARUT - Adik tewas mengenaskan setelah dianiaya kakaknya sendiri di malam takbiran.

Pertikaian adik dan kakak kandung itu terjadi di Garut, membawa duka mendalam keluarga.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, korban atas nama Wira (21), tewas setelah ditusuk di bagian jantung.

Korban terlibat pertikaian dengan QA (27), kakak kandungnya sendiri.

Roy Suryo Soroti PANCI di Belakang Jokowi dalam Video Lebaran, Gus Nadir: Gak Ngefek Pada Kebijakan

Awas, Bagi Membandel! Siap-siap Tinggal di Kamar Eks Ruang Jenazah RSUD Hadji Boejasin Pelaihari

Tak Merasakan Gejala, Aktor Bollywood Kiran Kumar Ternyata Positif Covid-19

"Hasil investigasi kami, Wira tewas dengan luka tusuk tepat di bagian jantung. Peristiwa itu terjadi di rumah keduanya di Perum Suci Permai, Desa Suci Kaler, Karangpawitan," ujar Maradona, Senin (25/5/2020).

Peristiwa penusukan terjadi saat malam takbiran, Sabtu (23/5/2020).

Pelaku menusuk adiknya sekitar pukul 23.30 WIB.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

QA kini sudah dibawa ke Mapolres Garut untuk diperiksa.

Motif dan kronologis kejadian masih didalami. Diduga karena ada masalah keluarga.

"Kemungkinan karena masalah keluarga. Masih kami dalami," ucapnya.

Maradona menyebut, pihaknya baru menerima laporan pada Minggu (26/5/2020) dini hari.

Tim langsung meluncur ke lokasi dan mengamankan pelaku.

Semangat Idul Fitri Rutan Pelaihari, Bagikan Sembako Zakat Fitrah, Ini Sambutan Warga Saranghalang

Wajah Tampan Putra Yuni Shara Saat Lebaran Jadi Sorotan, Cavin Sempat Disebut Mirip Raffi Ahmad

Tewas Ditikam Tetangga

Sementara itu, Asdar, seorang warga di Desa Bontosila, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan tewas setelah ditikam tetangganya sendiri.

Ia ditikam oleh Anwar Bin Kadir (45) pada Minggu (24/5/2020) sekitar pukul 20.00 Wita, di Dusun Tomantan, Desa Bonto Sinala.

Informasi yang dihimpun, korban tewas setelah cekcok antara Anwar masalah pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Korban tewas setelah ditikam oleh Anwar. Usai kejadian sempat dilarikan ke Puskesmas Bijinangka, tapi nyawanya sudah tidak tertolong," kata Kepala Puskesmas Bijinangka dr Zulkifli Thamrin kepada TribunSinjai.Com, Senin (25/8/2020).

Inisiator Acara Keramaian Diamankan

Sementara itu Polresta Denpasar mengamankan 7 orang yang diduga inisiator acara keramaian di tengah pandemi Covid-19 di Kampung Jawa, Jalan Ahmad Yani, Denpasar.

Kini Polresta Denpasar masih membahas tindak lanjut langkah apa yang akan dilakukan terhadap aksi sejumlah warga yang berlangsung di Kampung Jawa, Jalan Ahmad Yani, Denpasar itu.


Aksi sahur terakhir yang digelar warga RT 5 Kampung Jawa di kawasan Masjid Baiturahmah Jl Ahmad Yani Denpasar, Sabtu (23/5/2020) pukul 03.00 Wita. (Istimewa)

"Iya, kami sedang bahas sekarang," kata Kasat Reskrim Polreta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (25/5/2020) pagi.

Aksi membangunkan warga di sahur hari terakhir bulan ramadan itu digelar oleh puluhan warga kampung Jawa Sabtu (23/5/2020) pukul 03.00 Wita di kawasan Masjid Baiturahma, Jalan Ahmad Yani, Denpasar.

Aksi tersebut ternyata viral di media sosial. Banyak netizen Bali protes.

Mereka membandingkan dengan pawai ogoh-ogoh yang sebelumnya dilarang ketat diadakan di Bali.

Begitu juga aksi ngaben massal di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, yang berbuntut panjang, sementara aksi kerumunan yang digelar di Kampung Jawa hanya berakhir dengan permintaan maaf.

Atas viralnya video aksi tersebut, Polresta Denpasar pun bergerak cepat dengan mengamankan sejumlah warga Kampung Jawa.

Waktu itu, puluhan warga Kampung Jawa telah diminta menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas aksi yang mereka lakukan.

Tak cukup sampai disana, ada 7 orang yang diamankan dan diperiksa lebih lanjut di Polresta Denpasar.

Tujuh orang tersebut, di antaranya DWA selaku pemukul bedug, BJ juga pemukul bedug, AKR selaku pemukul bedug, RN juga selaku pemukul bedug, SF selaku pemukul bedug dan pembawa smuke asap, SR yang mengunggah video di media sosial, dan RW salah satu saksi yang ikut berkumpul.

Dari interogasi pihak kepolisian, kronologis kejadian berawal saat hari Jumat sekitar pukul 20.00 Wita, AN dan pemuda dari RT 5 Gang Pura Pasek Lingkungan Wanasari sedang berkumpul di depan showroom Indomobil di Jalan A Yani Denpasar.

Sekitar Pukul 02.30 Wita, AN menyuruh HS untuk mengambil bedug yang disimpan di rumah kosong depan musala.

Setelah pemuda berkumpul kurang lebih 30 orang, selanjutnya mereka bergerak membangunkan warga untuk sahur berkeliling sampai di depan Masjid Baiturahmah.

Di sana sudah ada beberapa anak muda yang sudah berkumpul dan menyanyikan lagu sahur yang diiringi bedug.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Malam Takbiran Berdarah, Wira Tewas Ditusuk Kakak Kandungnya,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved