Wabah Virus Corona

VIRAL Dokter Berani Blak-blakan Soal Bobroknya Penanganan Covid-19 Surabaya, Ini Reaksi Pemkot

Utas atau thread oleh akun @cakasana yang mengungkapkan bobroknya penanganan covid-19 di Surabaya menjadi pembicaraan dan viral di Twitter.

Editor: Didik Triomarsidi
repro bidik layar akun Twitter @cakasana
Akun Twitter @cakasana menuliskan cuitan soal tudingan bobroknya penanganan Covid-19 via Twitter. 

Editor : Didik Trio Marsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID, SURABAYA - Sebuah akun Twitter menyampaikan uneg-unegnya melalui cuitan berdana proter terhadap penanganan pandemi visur corona atau covid-19 di Surabaya, Jawa Timur.

Utas atau thread oleh akun @cakasana ini akhirnya menjadi pembicaraan dan viral di Twitter.

Berikut cuitan lengkap akun @cakasana:

Belakangan diketahui, akun Twitter @cakasana merupakan seorang dokter di RS Royal Surabaya.

Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan klarifikasi terhadap cuitan oleh akun @cakasana tersebut.

Mike Tyson Blak-blakan Ngaku Suap 2 Polisi dengan Mobil Rolls Royce, Gara-gara Istrinya Robin Givens

Surabaya Bisa Jadi Wuhan Kedua Soal Covid-19, Ini Faktor Penyebabnya

Simak Cara Pengisian dan Daftar Pertanyaan Sensus Penduduk Online 2020, Besok Berakhir

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, memastikan bahwa selama ini Pemkot Surabaya sudah membantu baju alat pelindung diri (APD) sebanyak 82.651 buah kepada 50 rumah sakit rujukan dan non-rujukan serta Labkesda.

"Total ada 82.651 baju APD yang diberikan kepada 63 puskesmas, 50 RS rujukan dan non-rujukan serta Labkesda. Selain itu, kami juga bantu masker bedah, masker N95, face shield, sepatu booth, goggle, sarung tangan, ventilator, dan berbagai peralatan medis lainnya ke rumah sakit-rumah sakit itu," kata Fikser, di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).

Menurut Fikser, bantuan APD dan berbagai peralatan medis itu diharapkan dipergunakan untuk tenaga medis saat bertugas.

Namun, yang menjadi persoalan apakah APD itu sudah sampai ke tenaga medis yang bertugas, pihaknya tidak bisa mengintervensi sampai sejauh itu.

"Tapi yang pasti, kami memiliki data semua APD yang diterima oleh Pemkot, langsung hari itu juga didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit itu. Bahkan, Bu Wali Kota sendiri yang membaginya rata-rata sesuai kebutuhan dan kami ada bukti terimanya," ujar dia.

Dalam utasnya di Twitter, akun @cakasana juga mengkritisi penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh gugus tugas Surabaya.

Terkait hal itu, Fikser menyebut bahwa sejak awal penanganan Covid-19 yang dilakukan gugus tugas Surabaya selalu terbuka.

"Selain itu, kami juga melakukan penanganan Covid-19 dengan melakukan rapid test massal dan yang reaktif diajukan untuk melakukan tes swab. Ini semua kami buka karena kami tidak ingin seperti gunung es, kami buka tabir ini semuanya," kata dia.

Ilustrasi virus corona, Covid-19, pasien virus corona
Ilustrasi virus corona, Covid-19, pasien virus corona (Shutterstock/Anton27)

Untuk itu, ia menyampaikan, apabila ada salah satu pihak, termasuk pemilik akun Twitter @cakasana yang masih kurang puas atau barangkali memiliki ide, Fikser berharap dia datang langsung ke Balai Kota Surabaya untuk berdiskusi dengan tim Gugus Tugas Surabaya.

Apalagi, jika melihat profilnya, lanjut Fikser, pembuat utas tersebut merupakan tenaga medis, pemikiran-pemikirannya bisa langsung disampaikan kepada gugus tugas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved