Berita Tanahbumbu
Sketbu Gandeng Seniman Lokal Tanahbumbu Hidupkan Taman Edukasi Batulicin, Motivasinya Ini
Seni Kreatif Tanah Bumbu (Sketbu), wadah seniman Kabupaten Tanahbumbu, terus berkreasi. Setiap bulan rutin kegiatan di Taman Edukasi Batulicin.
Penulis: Salmah | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Seni Kreatif Tanah Bumbu (Sketbu) , wadah seniman Kabupaten Tanahbumbu, Kalsel, terus berkreasi. Setiap bulan selalu ada kegiatan yang bertempat di Taman Edukasi atau alun-alun Batulicin, ibukota Tanah Bumbu.
Pada bulan ini digelar ulang tahun Seni Kreatif Tanah Bumbu sekaligus acara pesta pantai, karnaval dengan tema daur ulang.
Seni Kreatif Tanah Bumbu didirikan pada 28 Maret 2018 oleh dua bersaudara Riski Nor Cahaya dan Muhammad Nurul Huda.
Bermula dari ide dan tujuan yang sama antara kakak-beradik yang aktif di beberapa organisasi dan intertaiment tersebut.
Riski atau sering disapa Resty merupakan ibu rumah tangga yang juga penyiar radio swasta serta MC di Tanah bumbu, sementara Huda yang merupakan wakil 1 Duta Wisata kalsel 2017 juga mantan penyiar radio pemerintah daerah tanah bumbu dan MC, ia kini bekerja di RSUD Dr H Andi Abdurrahman Noor.
Huda yang juga Wakil 1 Nanang Kalsel, juga dibantu rekannya Agnes, Galuh Kreatif Kalsel 2017 sebagai penggagas Seket dan wadah seniman ini juga program kerja di Duta Wisata Tanbu.
• Ini Penjelasan Kemenkeu Soal Pencairan Gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri serta Pensiunan
• Warga Padangluas Tala Geger, Ditemukan Pria Tak Bernyawa di Pematang Sawah
• Mahasiswa UIN Antasari InI Akitif Jadi Relawan Covid-19 di Desa Handil Babirik, Begini Alasannya
"Tujuan kami adalah menghidupkan kembali alun-alun kota sebagai kawasan wisata edukasi dan ramah anak, serta memberikan wadah tampil sebagai bahan promosi seniman lokal dengan fasilitas yang menunjang," jelas Huda.
Awal mulanya mereka berdua hanya menggandeng para Duta Wisata Tanah Bumbu 2017 untuk turut andil sebagai pengisi acara sekaligus panitia pelaksana.
Acara terselenggara sederhana namun banyak menarik perhatian masyarakat, pedagang di sekitar situ, hingga menghidupkan kembali alun-alun yang sempat sepi beberapa tahun.
Dengan merangkul seniman lokal dan menjadikan taman edukasi sebagai obyek wisata buatan yang ramah akan anak dan penuh syarat untun edukasi seni dan budaya.
Pihaknya juga mendapat dukungan masyarakat sekitar serta sponsor yang saat itu membantu memberikan fasilitas sound sistem dan makanan ringan.
• Kericuhan di Amerika Serikat Meluas, Bangunan Dekat Gedung Putih Dihancurkan Massa
• Nelayan Kotabaru Tewas di Atas Perahu, Ini Dugaan Penyebab Kematiannya
• Lawan Petugas saat Dibekuk, Pelaku Curanmor ini Kena Dor di Kaki
Dengan bermodal promosi melalui sosial media dan kesann pada penampilan pertama yang dinilai positif, maka semakin banyak seniman lokal berdatangan untuk berpartisipasi tanpa ada bayaran sepersen pun saat tampil.
"Ada kurang lebih 120 seniman tunggal dan belasan manajemen yang tergabung di Sket dan telah tampil di Taman Edukasi sekitar 20 kali dalam dua tahun ini. Hal ini tentunya tidak lepas dari visi dan misi yang sama antar seniman yaitu menghidupkan seniman lokal serta mengenalkan seniman satu sama lain ke masyarakat luas dengan fasilitas wadah dan even yang diselenggarakan rutin oleh Sketbu," jelas Huda.
Selain berhasil merangkul dan memberikan sertifikat penghargaan kepada para seniman lokal yang baru belajar maupun yang sudah berprestasi tingkat internasional,
