Berita Kotabaru
Guru Honorer Kabupaten Kotabaru Ini Tetap Happy Tugas di Pulau Terjauh
Bersama suami, guru honorer ini senang mengimplementasikan ilmunya di tempat tugas di pulau terjauh dari Kabupaten Kotabaru.
Penulis: Herliansyah | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Delapan tahun bukan waktu yang singkat.
Bertugas di Pulau Sembilan, kecamatan terjauh di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, sebagai guru honorer, Norhalimah tak pernah mengeluh. Sebaliknya, ia pun merasa lebih happy (bahagia).
Sebagai tenaga pendidik, Norhalimah tak hanya termotivasi dari sang suami yang juga sebagai tenaga pendidik di wilayah gugusan pulau itu tapi juga merasa senang bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan didapat selama di kuliah.
"Sebelumnya memang menghonor di Kotabaru. Namun pas kebetulan suami lulus CPNS dan ditempatkan di Pulau Sembilan, sempat kaget juga. Tapi sangat senang karena suami lulus CPNS," ujar Norhalimah kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (3/6/2020).
• Disporapar Berharap Ada Investor Membangun Tempat ini di Kotabaru
• Korban Terakhir Longsor Tambang Emas di Kabupaten Kotabaru Ditemukan
• DPRD Kabupaten Kotabaru Luncurkan Webside JDIH
• BREAKING NEWS: Tanah Longsor Timbun Penambang Emas di Sungai Durian Kotabaru
• Pemkab Kotabaru Tunggu Petunjuk Provinsi dan Pusat Pemberlakuan New Normal
Apalagi tidak lama suami bertugas, kegembiraan membuncah karena mendapat penawaran mengajar di salah satu sekolah.
"Awalnya sempat bingung juga suami bertugas di sana. Tapi akhirnya bisa kumpul sama-sama mengajar di Pulau Sembilan," ucap perempuan berusia genap 30 tahun ini.
Tentunya banyak pengalaman didapat selama bertugas di Pulau Sembilan, karena harus dihadapi dengan penuh rasa suka cita.
Itu ketika melakukan perjalanan dari Kotabaru ke Pulau Sembilan. Satu-satunya trasportasi bisa digunakan hanya menggunakan kapal.
"Karena pengalaman dalam perjalanan pas ketika cuaca sedang bersahabat. Apalagi waktu tahun 2011, sebelum ada kapal perintis yang baru. Tidur lesehan dalam satu kapal, kumpul jadi satu dengan penumpang lain. Saat tidur, ada yang terinjak kepala. Tapi tetap senang. Sampai sekarang, tetap senang," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)