Berita Tanahlaut
Stok Darah Menipis, PMI Tanahlaut Lakukan Strategi Demikian
Persediaan stok darah di markas Palang Merah Indonesia, PMI Kabupaten Tanahlaut, saat ini semakin menipis.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Persediaan stok darah di markas Palang Merah Indonesia, PMI Kabupaten Tanahlaut, saat ini semakin menipis.
Pasca Idulfitri 1441 Hijriyah beberapa pekan lalu stok darah harian rata-rata hanya sekitar 30 kantong. Padahal ketersediaan yang aman setidaknya dua kali lipat dari jumlah tersebut.
"Pihak PMI Tanahlaut mesti melakukan cara baru agar stok darah aman. Soalnya kalau saya amati, sejak adanya covid-19 minat masyarakat untuk berdonor menurun. Mungkin risau kalau-kalau malah terpapar virus itu," ucap Bahruni, warga Pelaihari, Jumat (12/6/2020).
Menurutnya Pemkab Tanahlaut perlu turut turun tangan membantu PMI guna melakukan kreasi agar masyarakat bergairah mendonorkan darah.
"Penyediaan sembako dan doorprize oleh PMI saat Ramadan kemarin terbukti mampu menggenjot pendonor. Nah, ini perlu disupport seperti membantu penyediaan sembako atau doorprize," cetusnya.
• Bertambah Lagi, Positif Covid-19 di Tanahlaut Tembus 133 Kasus
• Belum Izinkan Majelis Taklim, Ibnu Sina Dihubungi Tuan Guru di Banjarmasin Ditanya Tentang ini
• Peserta CPNS di Banjarbaru Diminta Bersabar, 517 Peserta Lulus Ke Tahap SKB
• Fakta Mencengangkan, Kasus Kematian Covid-19 di Banjarmasin Didominasi Usia Produktif
Ketua PMI Tanahlaut H Syahrian Nurdin ketika dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id mengakui stok darah saat ini menipis. Karena itu pihaknya mengimbau elemen masyarakat Tanahlaut untuk turut mendonorkan darah.
Dikatakannya, selama ini pihaknya melayani dua rumah sakit pemerintah dan tiga rumah sakit swasta.
Kebutuhan per bulan selama ini sekitar 350 hingga 400 kantong. Sementara belakangan ini ketersediaan di markas PMI Tanahlaut hanya sekitar 30 kantong.
"Memang kadang serapan darah harian kadang lima hingga sepuluh kantong. Tapi, kadang satu orang bisa menghabiskan hingga belasan kantong. Beberapa waktu lalu ada satu pasien yang perlu 14 kantong karena banyak kehabisan darah," sebutnya.
Kondisi itu diakuinya cukup merisaukan sehingga perlu dukungan bersama untuk mendorong masyarakat mendonorkan darah. Pihaknya saat ini juga terus melakukan berbagai upaya guna mendongkrak stok darah.
"Kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan. Bidan-bidan diminta mendata ibu hamil di wilayah masing-masing. Tiap ibu hamil, diharapkan setidaknya diminta menyiapkan dua orang anggota keluarga yang siap mendonorkan darah," papar Syahrian.
Pihaknya juga berencana membikin event pada momentum Hari Donor Darah Sedunia pada 14 Juni. Harapannya, pada momen itu banyak pihak yang akan melakukan aksi donor darah.
Upaya lainnya yakni berencana melanjutkan pemberian sembako kepada para pendonor di markas PMI Tanahlaut. Namun hal ini perlu dukungan instansi terkait dalam hal penyediaan sembako.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, sejak beberapa hari lalu sejumlah pihak mulai melakukan aksi donor darah. Seperti yang dilakukan PDIP Tanahlaut pada Kamis kemarin dan hari ini di Polres Tanahlaut.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
