Cerita Pembudidaya Belatung Lalat
Belajar Otodidak di Internet, 4 Pemuda di Tabalong Ini Sukses Budidaya Ulat Maggot
Sekelompok anak muda di Tabalong membudidayakan ulat maggot. Dari usaha itu, mereka kini setiap hari bisa meraup Rp 100 ribu perhari
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Usaha yang terbilang unik, membudidayakan ulat maggot digeluti empat anak muda Tabalong yang tergabung di kelompok wirausaha UPAYA binaan program JikaMaka Ampuh, Kabupaten Tabalong, Kalsel.
Sudah sekitar setahun budidaya belatung Lalat Tentara Hitam atau Black Soldier Fly (BSF) ini mereka jalankan.
Kini, dari usaha yang mereka jalankan para pemuda ini bisa meraup pendapatan Rp 100 ribu setiap hari.
Saat ini Hendra Serda Alinda Putra selaku ketua bersama Muhammad Syafariannor (wakil ketua), Ahmad Arifin (Bendahara) dan Diky Selbi Pratama (Sekretaris), hanya memanfaatkan lahan kecil di halaman belakang rumah untuk budidaya ulat maggot.
• Sebagian Kaum Hawa Menganggap Ulat Binatang Menggelikan, bagi Maulina Justru Mendatangkan Untung
• VIDEO Usaha Budidaya Ulat Bumbung yang Bisa Mendatangkan Rupiah, Jangan Geli Ya!
"Awalnya hanya belajar secara otodidak melalui internet," kata Hendra saat di lokasi budidaya di Jalan Bangun Sari RT09, Kelurahan Belimbing Raya, Kecamatan Murungpudak, Kabupaten Tabalong, Kalsel.
Ini bermula saat dirinya berupaya mencari pakan alternatif murah dengan kualitas bagus untuk ikan lele yang juga menjadi salah satu usaha budidayanya.
Dari situlah dengan browsing diinternet ditemukan ulat maggot BSF yang bisa dijadikan pakan untuk ikan lele, hingga akhirnya dipelajari bagaimana cara budidayanya melalui youtube.
Setelah mulai mendapatkan sedikit gambaran, kemudian dirinya menggali lagi ilmu dari pakar-pakar maggot yang ada di wilayah Bogor dan Karawang. Itupun juga dilakukan melalui media sosial.
• KalselPedia : Profil Komunitas Stand Up Comedy Tanjung, Kabupaten Tabalong
Lalu di tahun 2018 budidaya maggot BSF mulai dilakukan dengan hanya menggunakan kandang kecil dan hasilnya juga untuk sendiri, baik untuk pakan lele maupun burung peliharaan.
Barulah di tahun 2019 budidaya maggot mulai dikembangkan hingga seperti sekarang. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)