Pebisnis Ulat Bambu
Sebagian Kaum Hawa Menganggap Ulat Binatang Menggelikan, bagi Maulina Justru Mendatangkan Untung
Jika banyak kalangan kaum hawa lainnya mungkin merasa geli atau jijik melihatnya, perempuan berusia 30 tahun ini justru sebaliknya.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Adalah Maulina, seorang perempuan yang sehari-hari bergelut dengan kerumunan ulat.
Jika banyak kalangan kaum hawa lainnya mungkin merasa geli atau jijik melihatnya, perempuan berusia 30 tahun ini justru sebaliknya.
Ia tak sedikit pun merasa canggung.
Bahkan tidak hanya melihat satu persatu , ulat yang masih hidup dan menggeliat itu, ia pegang untuk dimasukkan ke dalam suatu wadah.
Ya, itulah yang sehari-hari dilakukan Maulina bersama ibu dan sejumlah keluarganya di Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat Kota Banjarmasin.
Berbagi tugas demi 'membunuh waktu', ulat-ulat tersebut kemudian ia sulap menjadi lembaran rupiah.
Hal itu dikarenakan ulat yang mereka kemas bukanlah ulat yang biasa.
Melainkan suatu pakan atau umpan yang biasa digunakan para pemancing ikan.
• Kisah-kisah Mistis Gunung Kayangan, Penjaga BTS Ini Melihat Iringan Pengantin hingga Tangisan Bayi
• Pabrik Uang Teddy, Suami Lina Bikin Hotman Paris Takjub, Setara dengan Sule si Ayah Rizky Febian?
• Kerajaan Kutai Mulawarman Bongkar Masalah SK Kemenkumham, Tak Mau Disamakan King of The King
"Iya betul. Kalau di kalangan pemancing, ini biasa menyebutnya Ulat Bumbung atau Ulat Bambu. Karena memang juga hidupnya di bambu," jelas Maulina.
Warga Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat itu mengatakan sebelum digunakan terlebih sampai ke pasaran, ada serangkaian proses yang terlebih dahulu mereka lakukan.
Proses itu diantaranya ulat-ulat tersebut akan dikeluarkan terlebih dahulu dari tabung bambu yang ia dapatkan dari penjual.
Setelah dikeluarkan, Ulat Bumbung kemudian mereka pilah untuk memisahkan antara yang masih hidup dengan mati.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, mereka menyediakan ribuan potong bambu baru yang berukuran lebih kecil.
Namun sebelum potongan bambu atau bumbung tersebut digunakan, terlebih dahulu dibersihkan menggunakan air dan sikat.
"Tujuannya untuk apa? Agar nanti ketika ulat dimasukkan dan menjadi rumah barunya, tidak memancing datang semut," ujarnya.