Gerhana Matahari Cincin
Bacaan Niat, Ini Panduan Lengkap Shalat Gerhana saat Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020,
Amalan yang bisa dilakukan saat Gerhana Matahari Cincin terjadi adalah melaksanakan shalat gerhana, ini panduan lengkap disertai niat shalat gerhana
Penulis: Noor Masrida | Editor: Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut kami sajikan lengkap panduan shalat gerhana lengkap dengan lafaz bacaan niat, saat Gerhana Matahari Cincin yang terjadi hari Minggu 21 Juni 2020.
Fenomena Langit berupa Gerhana Matahari Cincin akan terjadi Minggu 21 Juni 2020. Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah melaksanakan shalat gerhana.
Melaksanakan salat gerhana, termasuk saat terjadinya Gerhana Matahari Cincin bisa dilakukan secara individu maupun berjamaah.
Nah, berikut Banjarmasinpost.co.id akan memberikan paduan shalat gerhana matahari cincin lengkap dengan niatnya seperti dilansir dari laman Bangkapos.
• Fakta-fakta Menarik Gerhana Matahari Cincin 2020, Terakhir Terjadi 1648 & Baru Ada 19 Tahun Lagi
• Kumpulan Amalan Yang Bisa Dilakukan Saat Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 Nanti
• Cara Aman Melihat Gerhana Matahari Cincin Berikut Langkah dan Link Live Streaming Youtube BMKG
* Bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari
Jika menggunakan bahasa Arab, maka lafalnya tergantung apakah kita menjadi imam atau makmum dalam salat tersebut.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
"Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala"
"Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata".
* Tatacara shalat gerhana dikutip dari laman bangkapos.com :
1. Takbiratul ihram
2. Membaca doa iftitah.
Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan.
3. Membaca Ta’awudz.
Ta’awudz juga dibaca dengan pelan.
4. Membaca surat Al-Fatihah.
Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.
5. Membaca surat.
Jika mampu membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqarah, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
• Termasuk Jakarta, Ini Wilayah yang Tak Dilalui Gerhana Matahari Cincin, Tonton Lewat Live Streaming

6. Ruku’
Ruku’ dilakukan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat.
Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
7. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan
8. Membaca Al-Fatihah kedua.
Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.
Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada salat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.
• Gerhana Matahari Cincin GMC Besok 21 Juni 2020, Saat Matahari, Bulan & Bumi Segaris
9. Membaca surat.
Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
10. Ruku’.
Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
11. I’tidal.
Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan
12. Sujud.
Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Salat biasa
13. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rakaat yang kedua.
Pada Rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.
Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal.
Sebagaimana dalam Rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.
14. Sujud.
Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud.
Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rakaat pertama.
15. Salam
16. Terakhir, dianjurkan mendengarkan khutbah jika berjamaah.
Sebagai info tambahan, Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni nanti akan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada Matahari.
Sehingga, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggirnya.
Melansir informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC 21 Juni 2020 antara lain Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, China, dan Samudera Pasifik.
Selain itu, teramati sedikit di Afrika bagian utara dan timur, Samudera Hindia, Asia (termasuk Indonesia), sebagian negara Eropa, Australia bagian utara, dan Samudera Pasidik berupa Gerhana Matahari sebagian.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Emmanuel Sungging Mumpungi mengatakan, fenomena alam ini tidak akan terlihat secara penuh di Indonesia.
"Kalau melihat peta (terjadinya GMC), wilayah Indonesia hanya sekitar 20 persen parsial," kata Sungging, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbeda-beda.
Di Indonesia, waktu mulai gerhana paling awal yaitu di Sabang, Aceh, yang terjadi pukul 13.16 WIB.
Sementara, kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir yakni Kepanjen, Jawa Timur, pada pukul 15.19 WIB.
Waktu puncak gerhana juga akan berbeda untuk setiap wilayahnya.
Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah Kota Sabang, Aceh yang terjadi pukul 14.34 WIB.
Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir yaitu Agats, Papua, pada pukul 17.37 WIT.
Kontak akhir paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu yang terjadi pukul 15.06 WIB dan waktu kontak akhir paling akhir akan terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara, pada pukul 17.31 WITA.
Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida