Berita Batola
Kondisi Aliqa Semakin Membaik, Begini Perkembangan Bayi Jantung Bocor Asal Batola
Aliqa Azzahra, bayi perempuan penderita bocor jantung berusia 3 bulan asal Kabupaten Barito Kuala (Batola) semakin memperlihatkan kondisi stabil
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Aliqa Azzahra, bayi perempuan penderita bocor jantung berusia 3 bulan asal Kabupaten Barito Kuala (Batola) semakin memperlihatkan kondisi stabil.
Demikian diungkapkan Hery Sasmita, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Kuala.
Hery menambahkan, meski jadwal operasi terhadap anak pasangan Najir dan Nurhidayani itu belum ditentukan, namun ahli gizi Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, menyatakan kondisi bayi sudah membaik.
Saat ini anak pasangan Najir dan Hurhidayani itu mengalami kenaikan berat badan dari 3,4 kg menjadi 3,7 kg.
• Balita Ini Alami Jantung Bocor, Club Motor di Marabahan Galang Donasi untuk Operasi Alika
• Bingung Biaya Pendampingan Sang Anak yang Alami Jantung Bocor, Fazjrianoor Harapkan Bantuan Relawan
• Dampingi Pasien Jantung Bocor Hingga Sehat, R2T Berikan Pelayanan Non Medis ke Aisyah
“Kata dokternya sesak (nafas yang dialami bayi) agak berkurang. Pipisnya pun lancar dari yang sebelumnya hanya dua atau tiga kali sehari,” paparnya.
Kabar baik ini juga disampaikan Najir, ayah dari bayi mungil Aliqa.
"Kondisinya sudah jauh membaik, Insyallah jika tidak ada kendala secepatnya akan dilakukan operasi," Ungkapnya. Senin (22/06/2020).
Pemerintah Kabupaten Batola membawa Alika Azzahra ke ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta untuk menjalani operasi, Minggu (14/06/2020) lalu.
Saat ini, bayi perempuan yang berasal dari Desa Puntik Luar RT 001 Kecamatan Mandastana, Batola, itu telah ditempatkan di ruangan kelas II lantai 7 kamar 2713.
Pembiayaan operasi jantung Aliqa Azzahra sepenuhnya ditanggung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batola dan Yayasan Sedekah Dompet Peduli Batola yang dibina Bupati Hj Nooormiliyani AS serta hasil penggalangan dari masyarakat.
Meski saat ini pembiayaan pengobatan telah ditanggung pemkab, namun Bupati Batola Hj Noormiliyani AS nampaknya masih berupaya memperjuangkan agar birokrasi yang diterapkan BPJS Kesehatan mengenai aktivasi pendaftaran peserta harus menunggu 14 hari bisa dipangkas terhadap kasus yang memang benar-benar darurat dan urgen seperti yang terjadi pada Aliqa Azzahra.
• Kiprah Relawan Remaja Tala Bantu Pasien Tak Mampu, Ravina Dampingi Bayi Penderita Jantung Bocor
“Kalau hendak memulihkan hubungan, BPJS Kesehatan harus mengklaim biaya perawatan yang sudah kami keluarkan sejak hari pertama perawatan Aliqa. Dan untuk kasus-kasus darurat tertentu, regulasi 14 hari itu otomatis dihapuskan,”Kamis, (18/06/2020).
Selain didampingi kedua orangtuanya Najir dan Nurhiyadani, pengobatan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Jakarta itu juga dikawal Staf Ahli Bupati Bidang Politik dan Pemerintahan Suyud Sugiono yang menerima mandat dari bupati. (banjarmasinpost.co.id/ muhammad tabri)
