Berita Viral

Buruh Tambang Ini Kaya Mendadak, Setelah Jual Batu Langkanya Seharga Rp 42,2 Miliar

Saniniu Laizer mendapatkan Rp 42,2 miliar dari Kementerian Pertambangan setelah menjual dua Tanzanite kasar berbobot 9,27 kilogram dan 5,103 kilogram.

Editor: Didik Triomarsidi
Tangkap layar geology.com
Faceted blue tanzanite. 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Saniniu Laizer, seorang buruh tambang di Tanzania, kaya mendadak setelah menjual dua batu Tanzanite terbesar yang ditemukan di sana.

Ia mendapatkan 2,4 juta Poundsterling atau sekitar Rp 42,2 miliar dari Kementerian Pertambangan setelah menjual dua Tanzanite kasar berbobot 9,27 kilogram dan 5,103 kilogram tersebut.

Lalu, seperti apa batu yang disebut Tanzanite itu?

Gemolog Hobart M. King, Ph.D., dalam laman geology.com menuliskan bahwa Tanzanite adalah nama dagang yang pertama kali digunakan oleh Tiffany and Company untuk spesimen permata berkualitas mineral zoisite dengan warna biru.

Terekam CCTV, Seorang Nenek Sengaja Buka Masker Lalu Batuk di Depan Wajah Balita

Jokowi Datangi Zona Merah Covid-19 di Jatim, Para Menteri dan Paspampres di Rapid Test

UPDATE Corona Jakarta 26 Juni, Terapkan Pembatasan Lokal di 27 RW Zona Merah Covid-19

Tiffany bisa saja menjualnya dengan nama "Blue Zoisite," tetapi pada akhirnya memilih nama "Tanzanite" untuk menggugah minat pelanggan dan lebih mudah dipasarkan.

Nama "Tanzanite" diberikan karena satu-satunya deposit tanzanite yang dikenal di dunia yang memiliki kepentingan komersial adalah di Tanzania Utara. Nama tersebut mencerminkan asal geografis yang terbatas dari permata itu.

Semua tambangnya terletak di area sekitar delapan mil persegi di Bukit Merelani, dekat pangkalan Gunung Kilimanjaro dan kota Arusha.

Meskipun hampir semua batu permata paling populer di dunia telah dikenal dan digunakan selama ratusan tahun, Tanzanite tidak ditemukan dalam jumlah komersial hingga tahun 1960-an.

Dalam waktu singkat Tanzanite telah menjadi permata biru paling populer kedua setelah Safir. Ini adalah salah satu dari sejumlah kecil permata dari berbagai warna yang telah ditemukan dan dibawa ke popularitas konsumen yang kuat di abad lalu.

Permata biru

Peningkatan popularitas yang cepat ini dicapai, terutama lewat promosi Tiffany dan karena warna biru indah Tanzanite.

Zoisit mineral secara alami muncul dalam berbagai warna, mulai dari tidak berwarna, abu-abu, kuning, coklat, merah muda, hijau, biru, dan ungu.

Tanzanite, batu mulia itu di Tanzania. Harganya bisa jauh lebih mahal dari berlian sekalipun.
Tanzanite, batu mulia itu di Tanzania. Harganya bisa jauh lebih mahal dari berlian sekalipun. (TAUFIK UIEKS)

Nama "Tanzanite" pun digunakan untuk berbagai warna zoisit yang berkisar dari biru ke ungu kebiruan hingga ungu kebiruan.

Warna biru tanzanite disebabkan oleh sejumlah kecil vanadium dalam struktur mineral zoisit. Ketika zoisit yang mengandung vanadium dipanaskan hingga suhu 600 derajat Celcius selama sekitar 30 menit, keadaan oksidasi vanadium berubah, dan perubahan itu menyebabkan warna biru.

Saat ini, hampir semua permata yang dijual sebagai "Tanzanite" memiliki warna biru yang telah sengaja diproduksi atau ditingkatkan dengan proses pemanasan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved