Wabah Virus Corona
WHO Bakal Dapatkan Hasil Uji Klinis Obat Covid-19 2 Pekan Lagi, Ini Kata Tedros Adhanom
WHO akan mulai mendapatkan hasil uji klinis atas calon obat Covid-19 yang lebih efektif untuk merawat para pasien penyakit itu dalam dua pekan
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, GENEVA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, WHO akan mulai mendapatkan hasil uji klinis atas calon obat Covid-19 yang lebih efektif untuk merawat para pasien penyakit itu dalam dua pekan mendatang.
Pernyataan optimistis WHO itu disertai dengan seruan agar negara-negara di dunia tetap waspada dan tidak meremehkan penanganan atas kondisi pandemi saat ini.
“Hampir 5.500 pasien di 39 negara sejauh ini telah direkrut ke dalam Uji Solidaritas," kata Tedros dalam sebuah jumpa pers di Geneva, Swiss, Jumat (3/7/2020).
Ia merujuk pada uji klinis yang sedang dilakukan oleh WHO. “Kami mengharapkan hasil sementara dalam dua pekan mendatang.”
Uji Solidaritas terdiri dari lima bagian dengan melihat kemungkinan pendekatan pengobatan atas Covid-19. Hal itu meliputi perawatan standar, remdesivir, hidroklorokuin--obat anti-malaria yang digembar-gemborkan oleh Presiden AS Donald Trump, obat HIV lopinavir/ritonavir, dan lopanivir/ritonavir yang dikombinasikan dengan interferon.
• UPDATE Corona Depok 4 Juli 2020: Ada Penambahan 12 Pasien Positif Covid-19 Tiap Hari
• Demam Babi Afrika Serang Indonesia, 878 Babi di Peternakan Palembang Mati Mendadak
• BREAKING NEWS - Legenda Bulu Tangkis Dunia Lin Dan Pensiun, Rival Taufik Hidayat & Lee Chong Wei
Pada awal bulan ini, WHO menghentikan uji coba terhadap hidroklorokuin. Langkah itu diambil setelah penelitian menunjukkan pemberian obat itu tidak menunjukkan manfaat bagi para penderita Covid-19.
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kemungkinan obat itu efektif sebagai obat pencegahan.
Sementara itu, Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan, tidak bijaksana untuk memprediksi kapan vaksin bisa siap untuk melawan Covid-19.
Di depan sejumlah anggota Asosiasi Wartawan PBB di Geneva (Geneva Association of United Nations Correspondents/ACANU) di kantor PBB, Geneva, Ryan mengatakan bahwa saat ini disebut-sebut terdapat satu calon vaksin Covid-19 yang efektif dan diproyeksikan tersedia pada akhir tahun ini.
Namun, Ryan memastikan bahwa sejauh ini belum ada vaksin bagi Covid-19. Ada 18 kandidat potensial yang tengah diujicobakan pada manusia.
Upaya penemuan obat dan vaksin yang efektif dalam penanganan Covid-19 itu dilakukan dengan mendasarkan diri pada riset dan ilmu pengetahuan.
Gangguan pasokan alat medis
Ryan menyesalkan kondisi yang terjadi akibat pandemi, khususnya terganggunya rantai pasokan global. Hal itu diakuinya sangat berpengaruh pada kinerja para pekerja medis.
Terganggunya rantai pasokan global mengakibatkan banyak pekerja medis kesulitan mendapatkan alat pelindung diri. Padahal, alat pelindung diri sangat esensial untuk mencegah penularan virus bagi para pekerja medis.
”Saya menyesal bahwa tidak ada akses yang adil dan dapat diakses pada alat-alat terkait penanganan Covid. Saya menyesal bahwa beberapa negara memiliki lebih dari yang lain, dan saya menyesal bahwa pekerja garis depan meninggal karena hal itu,” katanya.