Wabah Virus Corona

WHO Bakal Dapatkan Hasil Uji Klinis Obat Covid-19 2 Pekan Lagi, Ini Kata Tedros Adhanom

WHO akan mulai mendapatkan hasil uji klinis atas calon obat Covid-19 yang lebih efektif untuk merawat para pasien penyakit itu dalam dua pekan

Editor: Didik Triomarsidi
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi vaksin corona atau covid-19. 

Ryan pun mendesak negara-negara untuk melanjutkan upaya penanganan pandemi. Identifikasi klaster atau kelompok kasus baru, melacak orang yang terinfeksi, dan mengisolasi mereka terus diperlukan guna membantu memutus rantai penularan virus.

Ia mendorong negara-negara juga bersatu padu dan menghindari sikap bersaing atau bertengkar dalam penanganan pandemi.

"Orang-orang perlu bangun. Data tidak bohong. Situasi di lapangan tidak bohong," kata Ryan.

Covid-19 terus menyebar secara global. Penyakit itu telah menyerang setidaknya 10,8 juta orang dan menewaskan 521.000 warga di seluruh dunia. Benua Amerika adalah wilayah yang paling terpukul sejauh ini.

Sebagian besar kasus dan kematian tercatat di Amerika Serikat. Peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat pandemi itu juga meroket di beberapa negara di kawasan Amerika Latin.

Ditanya tentang situasi yang mengerikan di negara-negara, seperti Brasil dan Meksiko, Ryan memperingatkan bahwa "Terlalu banyak negara mengabaikan apa yang dikatakan data kepada mereka".

“Ada alasan ekonomi yang masuk akal bahwa negara-negara perlu mengembalikan perekonomian mereka,” katanya. “Hal itu dapat dimengerti, namun Anda juga tidak bisa mengabaikan masalahnya. Masalahnya tidak akan hilang secara ajaib.”

Ryan melihat negara-negara yang menghadapi ledakan jumlah kasus tetap memiliki beberapa pilihan penanganan. Ia menegaskan, "Tidak pernah ada kata terlambat dalam epidemi untuk mengambil kendali atas sebuah situasi".

Ryan menyarankan, alih-alih menutup total seluruh wilayah negara, negara-negara perlu mencoba memecahkan aneka persoalan yang dihadapi dengan lebih bijaksana.

Ia menyebutkan, misalnya, dimungkinkan saja melonggarkan pembatasan di daerah dengan tingkat penularan rendah. Namun, langkah itu harus tetap diimbangi dengan kebijakan pemberlakuan jarak fisik, mencuci tangan, pengujian, mengisolasi kasus, dan melacak kontak.

Ryan juga mengingatkan, tidak disarankan bagi daerah-daerah dengan penyebaran Covid-19 untuk melonggarkan kewaspadaan. Akibatnya bisa fatal.

“Jika negara melanjutkan pembukaan wilayah tanpa kapasitas untuk mengatasi kemungkinan beban kasus, Anda berakhir dalam skenario terburuk,” kata dia.

“Jika sistem kesehatan tak mampu mengatasinya, lebih banyak orang akan mati,” lanjut Ryan.

Ia menyebutkan, antara lain, langkah penanganan di Brasil sebagai contoh. Dengan 1,5 juta kasus positif Covid-19, Ryan melihat jumlah kenaikan kasus di negara itu cenderung mulai stabil.

Rumah-rumah sakit di negara itu tidak mengalami kewalahan menampung dan merawat para pasien penyakit itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved