Techno

Pemerintah Amerika Serikat Bersiap Memblokir Tiktok, Wanti-wanti soal Partai Komunis China

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pemerintah AS sedang mempertimmbangkan untuk memblokir TikTok dan media sosial asal China lainnya.

Editor: Rahmadhani
reuters.com
ilustrasi TikTok. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pemerintah AS sedang mempertimmbangkan untuk memblokir TikTok dan media sosial asal China lainnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Setelah India, pemerintah Amerika Serikat kini mulai mewacanakan untuk memblokir aplikasi TikTok.

Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan mengincar aplikasi video asal China, TikTok, setelah sebelumnya sudah pernah 'menyentil' dua raksasa Tiongkok lainnya ZTE dan Huawei

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pemerintah AS sedang mempertimmbangkan untuk memblokir TikTok dan media sosial asal China lainnya. Alasannya tidak beda dengan pemblokiran Huawei, yakni ancaman keamanan nasional.

Pemerintah AS khawatir media sosial seperti TikTok membagikan data pengguna ke pemerintah China. Dilaporkan Reuters, Pompeo mewanti-wanti penduduk AS yang menggunakan TikTok.

India Berani Blokir TikTok terkait Keamanan Data, ByteDance Bisa Kehilangan Rp 7,2 Miliar Per Hari

DP Rp 500 Ribu Vivo X50 Series! Daftar Harga HP Vivo Bulan Juli 2020, Spesifikasi Vivo X50 & X50 Pro

Daftar Harga HP iPhone Terbaru Juli 2020, Mulai iPhone 7 Plus, iPhone 8, iPhone 11 dan iPhone 11 Pro

"Kecuali jika Anda ingin informasi pribadi berada di tangan Partai Komunis China," kata Pompeo.

Perwakilan TikTok tidak diam saja atas pernyataan Pompeo. TikTok mengklaim tuduhan pemerintah AS terkait keamanan data pengguna tidak benar.

"Kami tidak pernah memberikan data pengguna ke pemerintah China, sekalipun diminta memberikannya," jelas perwakilan TikTok.

Anak perusahaan ByteDance yang bermarkas di China ini menginformasikan bahwa CEO TikTok adalah berkebangsaan Amerika Serikat.

Ratusan karyawan dan petinggi penting di divisi keamanan, perlindungan, produk, dan kebijakan publik, juga diisi oleh karyawan berkewarganegaraan AS.

"Kami tidak memiliki prioritas lain selain mempromosikan pengalaman yang aman bagi pengguna," jelas TikTok, dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (8/7/2020).

Sebelumnya, pemerintah India telah memblokir 59 aplikasi buatan China, termasuk TikTok dan WeChat dengan alasan yang sama.

Pemerintah India mengklaim bahwa pemblokiran puluhan aplikasi itu bisa melindungi privasi dan keamanan data warganya. Namun, TikTok menyampaikan pembelaannya.

"TikTok akan terus mematuhi peraturan perlindungan data pribadi dan keamanan di bawah hukum India, dan tidak membagikan informasi pengguna kami di India dengan pemerintah asing, termasuk pemerintah China," klaim TikTok.

China juga selama ini diketahui berupaya lepas dari stempel 'buatan China'. seperti memindahkan kantor pusat ke luar China, dan mencari figur CEO berkebangsaan AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Sedang Pertimbangkan Blokir TikTok, Alasannya?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved