Wabah Virus Corona

Penularan Virus Corona Melalui Udara, WHO Sebut Tempat dan Orang Bisa Terinfeksi

WHO terus melakukan penelitian, baik tentang gejala, penyebaran, hingga penularannya Virus Corona melalui udara

Editor: Didik Triomarsidi
AFP/TED ALJIBE
Seorang pria menggunakan galon plastik sebagai pelindung wajah dalam upaya mencegah penularan virus corona (Covid-19) di Manila, Filipina, Minggu (5/4/2020). 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hampir 7 bulan sudah Virus Corona atau Covid-19 jenis baru menyebar di seluruh dunia. Para ilmuwan masih berupaya memahami virus penyebab Covid-19 ini.

Penelitian terus dilakukan, baik tentang gejala, penyebaran, hingga penularannya. WHO pun terus memperbarui panduannya.

Terbaru, WHO mengakui bukti yang didapatkan sejumlah studi bahwa virus corona bisa menyebar melalui udara.

Pada Kamis (9/7/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pernyataan resmi yang menyebutkan sejumlah studi yang menunjukkan bahwa virus corona bisa bertahan di udara, terutama pada ruangan tertutup, dan bisa menular.

UPDATE Corona Kalsel Sabtu 11 Juli, 3.990 Kasus Covid-19, IDI: Kasus Sudah Sangat Mengkhawatirkan

UPDATE Corona Dunia Sabtu 11 Juli: 12,6 Juta Positif Covid-19, Brazil Lewati 1,8 Juta, Indonesia?

UPDATE Corona Indonesia Sabtu 11 Juli, 72.347 Terpapar Covid-19, Penularan Lewat Udara Mengancam!

Berikut beberapa poin terkait kajian terbaru yang dirilis WHO mengenai penyebaran virus corona di udara yang perlu dipahami:

Virus Corona menyebar melalui udara dan droplet

Pembaharuan WHO mengenai transmisi virus corona melalui udara tidak menghapus peringatan WHO mengenai penularan virus ini melalui droplet.

Kontak dekat dengan seseorang yang mengeluarkan air liur atau sekresi pernapasan dengan droplet berdiameter lebih dari 5-10 mikron tetap berpotensi menularkan virus.

Oleh karena itu, imbauan untuk menjaga jarak tetap berlaku.

Menurut WHO, udara yang diembuskan oleh penderita Covid-19 memungkinkan transmisi virus melalui aerosol.

Teori tersebut menunjukkan bahwa sejumlah tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis ketika seseorang menguap, bernapas, dan berbicara.

"Dengan demikian, seseorang dapat terinfeksi virus ketika menghirup aerosol yang memiliki proporsi cukup untuk menyebabkan infeksi," demikian pernyataan WHO, seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi WHO, Jumat (10/7/2020).

Namun, belum diketahui secara pasti berapa banyak proporsinya untuk bisa menginfeksi orang lain.

WHO menyebutkan, beberapa laporan Covid-19 yang terkait dengan kerumunan di dalam ruangan telah menemukan potensi penularan virus melalui aerosol dan dikombinasikan dengan droplet, misalnya ketika latihan paduan suara, berada di restoran, atau gym.

Rilis lengkap WHO soal ini bisa dibaca pada berita ini:

Apa itu penularan melalui udara?

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved