Wabah Virus Corona

Penularan Virus Corona Melalui Udara, WHO Sebut Tempat dan Orang Bisa Terinfeksi

WHO terus melakukan penelitian, baik tentang gejala, penyebaran, hingga penularannya Virus Corona melalui udara

Editor: Didik Triomarsidi
AFP/TED ALJIBE
Seorang pria menggunakan galon plastik sebagai pelindung wajah dalam upaya mencegah penularan virus corona (Covid-19) di Manila, Filipina, Minggu (5/4/2020). 

WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen infeksius akibat adanya penyebaran inti droplet (aerosol) yang tetap menular saat melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

Awalnya, WHO hanya mengatakan bahwa kemungkinan penyebaran aerosol dapat terjadi hanya ketika ada tindakan medis yang menghasilkan aerosol.

Namun, perkembangan yang terjadi menunjukkan tidak hanya demikian.

Penelitian tentang transmisi aerosol dengan fisika aliran dan udara menjelaskan bagaimana aerosol sangat mungkin menjadi sarana penularan.

Teori itu menjelaskan bahwa setiap tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis kurang dari 5 mikron ketika menguap.

Sedangkan pernapasan normal dan berbicara menghasilkan aerosol yang diembuskan.

Sehingga, bagi orang yang rentan, ketika mereka menghirup aerosol dapat terinfeksi saat jumlah virus yang mereka hirup cukup untuk menghasilkan infeksi.

Penularan melalui udara berisiko terjadi di ruang tertutup

Di luar fasilitas medis, penularan melalui aerosol sangat dimungkinkan terjadi dalam kondisi ruang ramai dan tertutup. Terutama jika ruangan tersebut berventilasi buruk.

Penularan melalui aerosol terkombinasi juga dengan penularan droplet. Misalnya, saat melakukan paduan suara, berada di restoran atau di kelas kebugaran.

"Kemungkinan penularan melalui udara dalam pengaturan publik - terutama dalam kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup, pengaturan berventilasi buruk yang telah dijelaskan, tidak dapat dikesampingkan," ujar Benedetta Allegranzi, Pimpinan Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Pernyataan WHO muncul setelah 239 ilmuwan dari 32 negara dan berbagai bidang membuat surat terbuka bahwa ada risiko nyata penularan melalui udara, terutama di lingkungan dalam ruangan, tertutup dan ramai tanpa ventilasi yang baik.

Bagaimana mencegah penularan melalui udara?

Terkait dengan perkembangan terbaru ini, WHO tetap merekomendasikan protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan tangan, physical distancing serta tetap menggunakan masker.

Selain itu, WHO juga mengimbau agar menghindari tempat ramai serta ruang terbatas dan tertutup dengan ventilasi buruk.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved