Berita Balangan
VIDEO Plt Kadisdik Balangan Datangi SDN Paringin Selatan 1, Pantau Belajar Daring
Plt Kadisdik Balangan, Abdul Basit, dan rombnongan memantau belajar daring di SDN Paringin Selatan 1 sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan, dipimpin Plt Kadisdik Balangan, Abdul Basit, melakukan pemantauan pada hari pertama tahun ajaran baru di SDN Paringin Selatan 1, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), Senin (13/7/2020).
Mereka mendatangi SDN Paringin Selatan 1. Kedatangan pihak Disdik Balangan juga menjadi kesempatan bagi Kepala SDN Paringin Selatan 1, Muhammad Suriadi, menyampaikan keluh kesah mereka.
Ya, satu kendala utama yakni metode pembelajaran untuk siswa baru. "Semasa pandemi Covid-19 ini, kami menerapkan metode pembelajaran via daring untuk siswa. Tapi ketika masuk tahun ajaran baru, kami terkendala untuk menerapkan metode tersebut kepada siswa baru, yakni kelas 1," ucap Suriadi.
Murid kelas 1 yang baru masuk belajar, ucap Suriadi, memerlukan pembelajaran dan pemahaman untuk membaca, menulis dan berhitung.
Dalam hal memberikan materi tersebut, metode daring dianggap kurang efektif, sehingga diperlukan tatap muka secara langsung.
Dia berharap agar Dinas Pendidikan Balangan memberikan solusi untuk pembelajaran pada siswa baru.
• Ansharuddin-Iswan Calon Bupati dan Wakil Bupati Balangan pada Pilkada 2020
• Petani Desa Lingsir Kembangkan di Balangan Padi Black Madras, Inilah Kelebihannya
• Giliran Tiga Kelurahan Kabupaten Balangan Terima Penyaluran BST, Begini Penjelasan Dinsos Setempat
• GTPP Covid 19 Kabupaten Balangan Dapat Bantuan 36.000 Lembar Masker untuk Dibagikan ke Masyarakat
• Resepsi dan Perkumpulan di Balangan Diminta Taati Protokol Kesehatan, Inilah Tujuannya
Mereka meminta agar sekolah bisa menerapkan proses pembelajaran tatap muka, khusus kelas 1 SD, sehingga materi yang disampaikan pun bisa diterima oleh murid. Selain itu, tenaga pengajar juga lebih efektif untuk mengajarkan Calistung.
Rencananya, apabila diizinkan oleh Dinas Pendidikan dan instansi terkait, serta para orangtua siswa dan komite sekolah, metode tatap muka akan diterapkan dengan cara menjalankan protokol kesehatan.
Pihak sekolah ujar Suriadi akan membagi para siswa pada kelompok kecil. Sehingga tidak mengumpulkan orang banyak.
Terlebih dalam satu kelas ada 24 siswa dan akan dibagi lagi dalam pembelajarannya. Selain itu, pihak sekolah akan menerapkan pemeriksaan suhu badan saat siswa masuk ke sekolah.
Sebelum masuk ruangan, murid juga diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir.
"Kami juga mewajibkan penggunaan masker. Apabila siswa tidak punya masker, kami pun menyediakannya," jelas Suriadi.
Lebih lanjut ucapnya, protokol kesehatan yang tak kalah penting adalah jaga jarak, baik antara murid dan murid, serta guru dan murid.
Ditambah lagi setiap meja siswa akan diberikan pembatas transparan. "Selain itu siswa juga tidak diperkenankan untuk istirahat. Jadi pembelajarannya, setelah masuk kelas, belajar, kemudian pulang. Karena kalau istirahat, kami khawatir murid tidak bisa jaga jarak," ucap Suriadi.
Karena segala sesuatunya telah disiapkan untuk metode tatap muka, Suriadi berharap semua pihak mengizinkan mekanisme tersebut dilaksanakan.
Namun tentunya, pihak sekolah juga akan menerima masukan dan solusi serta persetujuan dari komite sekolah.
(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)