Berita Olahraga

Wasit Nasional Banua Minta Penganiaya Wasit Diadukan ke Polisi

Setelah Ketua harian Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia (PSSI) Kalsel Djumaderi Maserun,

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Edi Nugroho
Shutterstock
Ilustrasi Penganiayaan 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASIN.CO.ID, BPOST- Setelah Ketua harian Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia (PSSI) Kalsel Djumaderi Maserun, sekretaris Asprov PSSI Kalsel Baktiansyah pun ikut angkat bicara soal  kejadian buruk dialami seorang wasit saat memimpin turnamen amatir alias fun game antara Champas FC vs Yutaka di stadion Patriot Chandrabaga, kota Bekasi Minggu kemarin.

Bahkan Bakti yang juga mantan wasit nasional PSSI ini menyarankan agar peristiwa tersebut tidak hanya mendapat sanksi dari PSSI tapi juga sudah masuk ranah pidana.

"Itu sudah termasuk penganiayaan siapapun korbannya kalau dilaporkan bisa kena tindak pidana," kata Bakti.

Juni 2020 Kalsel Alami Inflasi 0,37 Persen, Berikut Komoditas Pendorong Inflasi

Bakti pun berharap wasit yang menjadi korban agar mengadukan hal ini ke pihak kepolisian sehingga ada efek jera bagi pelaku.

"Saya tentu mendukung wasit yang menjadi korban untuk mengadukan hal ini ke polisi," tambah dia.

Bakti pun menambahkan walau sepakbola yang digelar bukan event resmi namun hanya bersifat football fun namun pemain justru terlalu serius dengan memprotes selalu menganiaya keputusan wasit.

"Ini sepak bola gembira seharusnya dilakukan dengan riang gembira bukan memukuli seperti itu," kata dia.

Seorang pemain Champas FC menginjak wajah wasit karena tidak terima dengan keputusan wasit yang dianggapnya banyak salah dan merugikan timnya. Padahal wasit yang bertugas hanya 1, tanpa didampingi asisten wasit.

Terlibat Aksi Balapan Liar di Jalan Raya Palangkaraya, Belasan Remaja Bawah Umur Diamankan Polisi

Akibat perbuatan tersebut,wasit yang bernama Muhidin menderita lebam di wajahnya. Pelaku utama aksi diketahui berinisial ND mantan pemain Jakarta United di Liga 3 musim lalu.

Meskipun kejadian ini terjadi di laga non resmi, Asprov PSSI DKI Jakarta dikabarkan telah mengetahuinya dan melarang pemain tersebut untuk bermain di kasta sepakbola DKI Jakarta.
(Banjarmasin post.co.id/Khairil rahim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved